Kompas TV regional peristiwa

Kasubsektor Oksamol Gugur Diserang, Kapolda Papua Evaluasi Pola Pengamanan Pos Terluar di Papua

Kompas.tv - 31 Mei 2021, 22:17 WIB
kasubsektor-oksamol-gugur-diserang-kapolda-papua-evaluasi-pola-pengamanan-pos-terluar-di-papua
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri di Jayapura. (Sumber: Kompas.id/FABIO MARIA LOPES COSTA)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAYAPURA, KOMPAS.TV - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, perlu adanya evaluasi dalam pola pengamanan di sejumlah pos-pos polisi, terutama yang berada di kawasan terluar.

Evaluasi ini dilakukan sebagai tindak lanjut akibat penyerangan kantor Polisi Sub Sektor Oksamol oleh sejumlah orang tidak dikenal.

Diketahui, penyerangan yang terjadi pada Jumat, 28 Mei 2021 itu mengakibatkan Kepala Kantor Polisi Sub Sektor Oksamol, Briptu Mario Sanoy gugur.

Baca Juga: Pasca Penyerangan yang Menewaskan Briptu Mario Sanay, Polsubsektor Oksamol Dikosongkan

Ketika penyerangan terjadi, korban sedang bertugas menjaga pos polisi seorang diri. Sebab, tiga anggota polisi lainnya saat itu tengah berada di luar daerah.

Karena kejadian tersebut, menurut Irjen Mathius D Fakhiri, pola pengamanan di setiap pos terluar minimal lima anggota yang harus berjaga.

"Kami akan mendata kembali jumlah personel dan menempatkan sebanyak 15 personel di setiap pos rawan gangguan keamanan," kata Fakhiri di Jayapura, Senin (31/5/2021).

Baca Juga: Jenazah Kapolsubsektor Oksamol yang Gugur Akibat Diserang OTK Akhirnya Dievakuasi ke Jayapura

"Tujuannya, mencegah minimnya penjagaan di Polsubsektor Oksamol ketika terjadi insiden tersebut."

Fakhiri menegaskan, Polres di kawasan rawan harus benar-benar memperhitungkan jumlah personel di setiap pos terluar.

"Body system itu harus benar-benar diperhatikan, setidaknya harus ada lima orang dan itu jadi bagian yang harus dievaluasi," ujar Fakhiri.

"Saya sangat berduka atas kejadian ini, alamarhum menjalankan tugas, namun tidak bisa memperhitungkan risikonya kalau dia jaga sendiri."

Baca Juga: Kapolsubsektor Oksamol sedang Tugas Sendirian Ketika Diserang Sejumlah Orang Tak Dikenal

Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito mengakui bila ia kekurangan personel untuk menjaga seluruh wilayah Pegunungan Bintang.

"Jumlah personel kami di Polres Pegunungan Bintang memang terbatas. Hanya 148 personel yang bertugas di Pegunungan Bintang dengan luas 15.863 kilometer persegi," kata Cahyo.

Diberitakan sebelumnya, Kapolsubsektor Oksamol, Polres Pegunungan Bintang, diserang oleh orang tidak dikenal (OTK), Jumat (28/5/2021) pukul 01.30 WIT.

Akibat penyerangan tersebut, Kepala Kapolsubsektor Oksamol Briptu Mario Sanoy gugur.

Baca Juga: Gugur Usai Diserang OTK, Jenazah Kepala Polsubsektor Oksamol Papua Belum Bisa Dievakuasi

Selain itu, dari komunikasi antara Aipda Elias Sokaro dengan masyarakat Oksamol, diketahui tiga senjata api yang ada di lokasi sudah tidak ada.

"Senjata Polsubsektor dirampas oleh para pelaku," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri melalui pesan singkat, Jumat.

Jenazah Briptu Mario Sanoy dievakuasi ke Jayapura pada Sabtu (29/5/2021). Pada Minggu (30/5/2021), jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Hitam, Abepura, Kota Jayapura.

Sebagai informasi, lokasi Distrik Oksamol yang merupakan wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini, cukup jauh dari Distrik Oksibil yang merupakan ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Polisi Gugurnya Kapolsubsektor Oksamol Pegunungan Bintang Papua Diserang OTK

Menuju Oksamol, belum ada akses jalur transportasi darat, hanya ada jalan setapak yang biasa digunakan masyarakat setempat untuk ke Oksibil. Jarak tempuhnya bisa mencapai satu minggu.

Dengan kondisi tersebut, pesawat udara berbadan kecil menjadi pilihan paling efektif untuk menuju Oksamol.

Hanya saja, belum ada rute penerbangan rutin menuju Oksamol sehingga pilihannya harus menyewa pesawat.

Baca Juga: KKB Serang Pos Polisi Oksamol, 1 Orang Aparat Kepolisian Meninggal Dunia



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x