Kompas TV regional kriminal

Terkuak, Sasaran Utama Wanita Pengirim Sate Beracun Ternyata Polisi Berpangkat Aiptu

Kompas.tv - 3 Mei 2021, 00:00 WIB
terkuak-sasaran-utama-wanita-pengirim-sate-beracun-ternyata-polisi-berpangkat-aiptu
Kolase Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus Paket Sate Bakar di Bantul (kiri) | Bandiman pengemudi Ojol yang anaknya jadi korban. (Sumber: Tribunnews.com dan Dok. Polsek Sewon)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus yang menewaskan seorang anak pengemudi ojek online atau ojol setelah menyantap sate beracun memasuki babak baru.

Sejumlah fakta secara perlahan mulai terkuak. Polisi disebut-sebut sudah mengamankan wanita misterius yang mengirimkan sate mengandung racun sianida itu.

Selain itu, polisi juga menemukan fakta bahwa wanita misterius pengirim sate itu mengincar seorang polisi yang merupakan penyidik senior di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

Hal itu pun dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.

Timbul menjelaskan, penyidik yang diincar oleh wanita misterius pengirim sate itu berinisial T berpangkat Aiptu.

Kini, polisi tersebut masih berstatus sebagai penyidik senior di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

Baca Juga: Kasus Kiriman Sate Beracun di Bantul, Ahli: Penjualan Bahan Kimia Harus Diperketat

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," kata Timbul dikutip dari Tribun Jogja, Minggu (2/5/2021).

Sebagai penyidik senior, Timbul mengatakan, Aiptu T sudah banyak menangani ratusan kasus kriminal.

Ketika ditanya terkait kasus kriminal paling krusial yang pernah ditangani oleh T, Timbul belum bisa memastikannya lebih lanjut.

"Belum tahu pasti kalau itu, banyak ya," kata Timbul

Dilansir dari Tribun Jogja, Aiptu T pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017 silam. Dia dinobatkan sebagai penyidik terbaik.

Timbul pun membenarkan adanya informasi tersebut dan menegaskan bahwa T memang penyidik senior dengan kinerja yang baik.

"Ya karena sudah senior direskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," ucap dia.

Namun demikian, Timbul belum dapat memastikan sudah berapa lama T bertugas sebagai penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

"Kalau itu belum tahu pasti, yang jelas dia sudah senior," ujarnya.

Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, T dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.

Baca Juga: Polisi Buru Wanita Pemberi Sate Ayam Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol

Ia cukup terkejut lantaran ada seseorang yang mengirim paket sate beracun ke rumahnya, yang pada akhirnya justru salah sasaran.

Bahkan hingga menelan korban jiwa yakni bocah berusia 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya, Warga Bangunharjo, Sewon, Bantul.

"Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta. Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun ya itu kewenangan penyidik yang menangani," kata Timbul.

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian bermula ketika Bandiman, ayah korban, yang merupakan driver ojek online tengah beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.

Tiba-tiba datang seorang perempuan muda bermaksud meminta tolong mengantarkan paket takjil.

Baca Juga: Ahli Farmasi UGM Sebut Racun di Bumbu Sate Misterius Mengandung Sianida dan Berjuluk Silent Killer

Dari pengakuannya, perempuan itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan hijab dan baju berwarna krem.

"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takjil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya.

Bandiman pun menyanggupi permintaan tersebut. Namun, penerima kiriman merasa tidak memesan makanan tersebut sehingga ia memilih memberikannya kepada Bandiman.

Bandiman lantas membawa bungkusan sate tersebut ke rumahnya untuk disantap bersama keluarga.

Setelah menyantapnya, salah satu anaknya NFP tidak sadarkan diri. Bandiman pun langsung melarikan anaknya ke RS Wirosaban.

Di perjalanan, korban NFP sempat mengeluarkan buih dari mulutnya. Sampai di rumah sakit, korban ditangani sekitar seperempat jam.

"Pihak rumah sakit mengatakan korban sudah tidak tertolong lagi. Kalau kata dokter itu positif kena racun, tapi racunnya apa masih menunggu hasil lab," kata Bandiman.

Baca Juga: Sate Kiriman Wanita Misterius Tewaskan Anak Pengemudi Ojol, Sedangkan Istrinya Dirawat




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x