Kompas TV regional peristiwa

Banjir Bima Merenggut Satu Korban Jiwa dan Puluhan Ribu Jiwa Lain Terdampak

Kompas.tv - 3 April 2021, 19:13 WIB
banjir-bima-merenggut-satu-korban-jiwa-dan-puluhan-ribu-jiwa-lain-terdampak
Tim SAR Mataram membantu evakuasi warga saat banjir di Kabupaten Bima, Jumat (2/4/2021) malam. (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Hariyanto Kurniawan

Tidak hanya di Kecamatan Monta, terdampak banjir lainnya menyebar di berbagai kecamatan lainnya. Rinciannya sebagai berikut:

Di Kecamatan Madapangga, banjir merendam ribuan rumah warga di enam desa dan ribuan jiwa terdampak: Desa Campa sebanyak 771 jiwa terdampak, Desa Woro 906 Jiwa, Desa Tonda 1.353 jiwa, Desa Dena 981 jiwa, Desa Ncandi 318 jiwa, dan Desa Rade 1.032 jiwa.

Sedang Kecamatan Bolo merendam delapan desa: Desa Tambe 895 jiwa, Desa Rasabou 587 jiwa, Desa Leu 536 jiwa, Desa Bontokape 301 jiwa, Desa Nggembe 613 jiwa, Desa Kananga 927 Jiwa, Desa Rato 753 jiwa, dan Desa 691 jiwa terdampak.

Sementara Kecamatan Woha terdapat sembilan desa yang meliputi Desa Naru sebanyak 1.005 KK dan 3.015 jiwa, Desa Nisa 2.000 jiwa, Desa Rabakodo 1.000 jiwa, Desa Tenga 500 jiwa, Desa Tente 500 jiwa, Desa Waduwani 200 jiwa, Desa Talabiu 1500 jiwa, Desa Pena Pali 705 jiwa, dan Desa Donggo Bolo 305 jiwa terdampak.

Kecamatan Monta meliputi Desa Baralau 397 jiwa, Desa Simpasai 471 jiwa, Desa Sie 518 jiwa, Desa Sakuru 410 jiwa, Desa Pela 253 Jiwa, Desa Tangga 609 jiwa, dan Desa Monta 315 jiwa terdampak.

Baca Juga: Masyarakat Harap Waspada! BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem dalam Sepekan ke Depan

Merujuk penjelasan Bambang, banjir bandang yang diakibatkan oleh luapan dan menyebabkan ribuan kepala keluarga (KK) yang tersebar di puluhan desa di empat kecamatan tersebut terdampak.

Luapan sungai tersebut terjadi karena intensitas hujan tinggi yang mengguyur sejak Jumat (2/4/2021).

Selain banjir bandang, data BPBD juga menunjukkan terjadinya tanah longsor di Kabupaten Bima hingga menutupi ruas jalan penghubung Kecamatan Monta, Woha dan Parado.

"Kecamatan Wera, cuaca ekstrem juga menyebabkan gelombang tinggi yang mengakibatkan abrasi di Desa Sangiang," tutur Bambang.

Untuk penanganan korban, saat ini BPBD telah melakukan asesmen serta menjalin koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa untuk penanganan korban yang terdampak banjir.

"BPBD juga koordinasi dengan TNI, Polri, SAR, relawan dan berbagai unsur serta menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak," pungkas dia.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x