Kompas TV regional peristiwa

Pemilik Ngaku Itu Lahannya Padahal Akses Jalan Dibeton, Walkot Tangerang Minta Bongkar

Kompas.tv - 15 Maret 2021, 04:35 WIB
pemilik-ngaku-itu-lahannya-padahal-akses-jalan-dibeton-walkot-tangerang-minta-bongkar
Kondisi keluarga yang rumahnya dipagari beton di RT 04 / RW 03 Jalan Akasia, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. (Sumber: WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA)
Penulis : Fadhilah

"Kemarin sudah dimintai keterangan oleh penyidik dari pihak pelapor. Kami sudah mencoba meminta keterangan dari pihak Ruli ini, tapi tidak datang-datang. Ruli ini mengancam korban menggunakan golok selain memagari rumahnya dengan tembok beton," ungkapnya.

Melinda beserta keluarga besarnya pun berharap ada bantuan dari pihak Pemkot Tangerang. Hal ini disampaikan oleh kuasa hukumnya, Yasin.

Baca Juga: Kronologi Akses Rumah Warga di Ciledug Ditembok Seperti Penjara

Awal Mula Kejadian

Dia menceritakan mengenai ikhwal kejadian ini. "Awalnya itu keluarga besar di sini atas nama Pak Munir membeli lahan dari orang tua Ruli," ujar Yasin.

Kejadian itu berlangsung pada lima tahun silam. Munir pun sudah meninggal dan mewarisi ke anak-anaknya lahan tersebut.

"Namun, Ruli mengklaim bahwa sebagian lahan di depan rumah keluarga Munir adalah miliknya," ucapnya.

Lalu Ruli membangun pagar beton di rumah yang kini ditempati oleh Melinda. Bahkan beton setinggi dua meter ini dipagari kawat. Sehingga tidak ada akses jalan. Melinda beserta sekeluarga pun terkurung di dalamnya.

"Jadi kalau mau keluar harus manjat. Kami sudah meminta mediasi kepada Ruli, tapi tidak ada tanggapan. Kami meminta dari jajaran Pemerintah Kota Tangerang membantu dalam persoalan ini," kata Yasin. 

Baca Juga: Akses Rumah Warga di Ciledug Ditembok, Camat: Pihak yang Klaim Tanah Tidak Kooperatif

Pagar Beton Dipasangi Kawat

Pantauan di lokasi, beton setinggi lebih dari dua meter berada di depan kediaman Melinda. Bahkan pagar beton ini dipasangi kawat. 

Sulit jika melewati akses tersebut. Tak ada jalan keluar lagi. Melinda beserta keluarganya terkurung di dalamnya.

"Susah lewat, makanya ditaruh bangku-bangku untuk naik," ujar Melinda.

Melinda pun hanya bisa pasrah. Pemasang pagar beton itu yakni Ruli yang mengklaim bahwa lahan tersebut miliknya.

"Kasihan anak-anak masih kecil, kalau keluar harus manjat," ucapnya.

Lebih parah lagi jika turun hujan. Kondisi licin dan dekat kabel listrik berada di atasnya.

"Badan pada lecet-lecet, jatuh juga. Kalau malam hari juga ngeri," kata Melinda tampak sedih.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x