Kompas TV regional berita daerah

Menilik Kelebihan Kelengkeng Super Sleman, Varietas Buah Unggul dari Peneliti UGM

Kompas.tv - 4 Februari 2021, 16:02 WIB
menilik-kelebihan-kelengkeng-super-sleman-varietas-buah-unggul-dari-peneliti-ugm
Peneliti UGM mengembangkan varietas kelengkeng unggul yang diberi nama kelengkeng super sleman. (Sumber: istimewa)
Penulis : Switzy Sabandar

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Kelengkeng mencuri perhatian para peneliti UGM. Mereka pun mengembangkan varietas kelengkeng unggul yang diberi nama kelengkeng super sleman.

Kelengkeng ini sudah dikembangkan sejak 2015. Varietas ini lahir dari persilangan kelengkeng KD dengan kelengkeng LD, sedangkan pangkal stek menggunakan kelengkeng lokal.

“Ukuran buah kelengkeng super sleman ini lebih besar dengan daging tebal dan biji kecil, ujar Budi Daryono, peneliti kelengkeng super sleman dari Fakultas Biologi UGM, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Ikut Panen Buah Kelengkeng Perdana Kualitas Super

Berat per buah mencapai 9,74 sampai 10 gram dengan diameter biji satu sampai 1,3 sentimeter dan berat biji 0,96 sampai 1,53 gram.

Budi bersama dengan rekannya Yusuf Sulaiman mengembangkan varietas kelengkeng super sleman.

Kelengkeng ini berpotensi dibudidayakan di pesisir pantai hingga daratan menengah dengan ketinggial 700 mdpl. Kelengkeng super sleman juga bisa dikembangkan di lahan karst.

Baca Juga: Keren! Petani Milenial Ini Ubah Lahan Kritis Jadi Kebun Kelengkeng Beromzet Puluhan Juta Sehari

Varietas ini juga sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat binaan Fakultas Biologi UGM di Condongcatur Sleman Yogyakarta, Kemadang Gunungkidul, Hargowilis Kulon Progo, serta Balikpapan Kalimantan Timur.

Budi mengatakan varietas kelengkeng super sleman ini dapat berbuah sepanjang waktu atau tidak terpengaruh musim dengan pemberian induksi fitohormon/POC untuk pembungaan dan pembuahan.

“Satu kali panen pohon berusia dua tahun bisa menghasilkan dua sampai empat kilogram kelengkeng super sleman, dan dalam umur empat tahun bisa mencapai 10 sampai 25 kilogram per pohon,” ucap Dekan Fakultas Biologi UGM ini.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x