Kompas TV internasional kompas dunia

Mesir Ungkap Usulan Gencatan Senjata Terbaru Israel-Hamas, Akan Diputuskan dalam Waktu Dekat

Kompas.tv - 30 April 2024, 05:38 WIB
mesir-ungkap-usulan-gencatan-senjata-terbaru-israel-hamas-akan-diputuskan-dalam-waktu-dekat
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry Senin, 29/4/2024, mengumumkan adanya rencana baru untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, yang telah lama dikepung oleh Israel. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Deni Muliya

KAIRO, KOMPAS.TV - Mesir mengumumkan rencana baru gencatan senjata di Jalur Gaza. 

Diketahui, wilayah Gaza ini telah lama dikepung oleh Israel sebagai tanggapan atas serangan dari kelompok pejuang Hamas Palestina.

"Ada usulan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza," ujar Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Arab Saudi pada Senin, (29/4/2024).

Sameh Shoukry menegaskan, kebutuhan untuk mengakhiri krisis di Gaza sebagai bagian dari penyelesaian masalah Palestina.

Meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut, Shoukry mengatakan, Hamas dan Israel telah diminta untuk mempelajari proposal tersebut.

Mesir juga menolak operasi militer Israel di Rafah, tempat tinggal lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina.

"Kami menekankan pentingnya menghindari bencana kemanusiaan terhadap warga sipil," kata Shoukry.

Delegasi intelijen Mesir telah bertemu dengan pejabat Israel untuk membahas rencana gencatan senjata di Jalur Gaza.

Proposal baru tersebut melibatkan kesediaan Israel untuk memulihkan ketenangan di Gaza setelah pembebasan sandera atas dasar kemanusiaan.

Delegasi Hamas akan menjawab proposal tersebut dalam kunjungan mereka ke Mesir.

Sedangkan delegasi Israel diharapkan akan melakukan negosiasi tidak langsung dengan Hamas dalam waktu dekat.

Baca Juga: AS Makin Tekan Israel, Blinken: Israel Harus Berbuat Lebih Banyak untuk Tingkatkan Bantuan ke Gaza

Hamas saat ini diduga menyandera lebih dari 130 warga Israel, sementara Israel menahan lebih dari 9.100 warga Palestina di penjara mereka.

Hamas menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza serta penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan.

Kesepakatan sebelumnya pada November 2023 melibatkan pembebasan sejumlah warga Israel dan asing dengan imbalan ratusan warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.

Menlu AS Antony Blinken mengatakan, cara terbaik untuk mengurangi bencana kemanusiaan di Gaza adalah dengan mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Ia juga menuturkan, saat ini Israel telah memberi "tawaran yang sangat murah hati" kepada Hamas yang diharapkan akan diterima oleh kelompok tersebut.

"Hamas saat ini dihadapkan pada sebuah proposal yang sangat murah hati dari pihak Israel, dan pada saat ini, satu-satunya hal yang menghalangi warga Gaza dan gencatan senjata adalah Hamas," kata Blinken dalam pertemuan World Economic Forum di Riyadh.

"Mereka harus memutuskan, dan harus segera memutuskannya. Jadi, kami menantikan itu, dan saya berharap, mereka membuat keputusan yang tepat dan kita dapat memiliki perubahan mendasar dalam dinamika tersebut," ujar Blinken.




Sumber : Anadolu / Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x