Kompas TV regional peristiwa

7 Bangunan Rusak Akibat Gempa 7,0 di Kepulauan Talaud

Kompas.tv - 22 Januari 2021, 12:25 WIB
7-bangunan-rusak-akibat-gempa-7-0-di-kepulauan-talaud
Gempa berkekuatan 7,0 (sebelumnya diinformasikan 7,1) dirasakan kuat oleh warga Kepulauan Talaud. (Sumber: BMKG)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV – Lima rumah, gereja dan rumah sakit umum daerah (RSUD) dilaporkan terdampak gempa magnitudo 7,0 pukul 19.23 WIB, Kamis (21/1/2021).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menjelaskan informasi BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara dua rumah warga mengalami rusak ringan.

Sementara tiga rumah lainnya masih dalam proses pendataan petugas di lapangan.

Baca Juga: Warga Talaud Panik Rasakan Gempa 7,0

“Dua unit rumah rusak ringan tberada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara dan rumah lainnya berada di Desa Ganalo di Kecamatan Tampan Amma, Desa Mala di Kecamatan Melonguane, dan Desa Bantik di Kecamatan Beo,” ujar Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/1/2021).

Raditya menambahkan gereja terdampak gempa berada di Desa Ganalo, Kecamatan Tampan Amma dan RSUD di Desa Mala, Kecamatan Melonguane.

BPBD Kepulauan Talaud juga masih mendata tingkat kerusakan bangunan masih dalam pendataan petugas di lapangan.

Berdasarkan data BPBD hingga Jumat pukul 08.00 WIB, belum ada laporan korban jiwa akibat gempa tersebut.

Baca Juga: Pencarian Korban Gempa Dihentikan, Petugas Tetap Siaga

"Pantauan sementara BPBD, kerusakan minor teridentifikasi pada RSUD," ujar Raditya.

Raditya menjelaskan berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Kepulauan Talaud berpotensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

Sebanyak 18 kecamatan pada kabupaten tersebut berada pada potensi bahaya dengan kategori tersebut.

Jika dilihat dari sisi risiko sebanyak 86.759 jiwa berpotensi terpapar bahaya gempa bumi di 18 kecamatan, Kabupaten Kepulauan Talaud.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Tetap Siaga Meski Pencarian Korban Gempa Majene Dihentikan

“Luas bahaya yang berpotensi yaitu 75.479 hektar,” ujar Raditya.

Berdasarkan data BPBD setempat, masyarakat di Kepulauan Talaud memiliki catatan historis terdampak gempa berkekuatan besar yaitu pada 1914, 1957, 1969 dan 2009.

"Data bencana gempa menunjukkan bahwa korban jiwa terjadi dikarenakan reruntuhan bangunan dan bukan guncangan gempa," ujarnya.

BNPB mengimbau masyarakat Kepulauan Talaud untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan.

 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x