Kompas TV regional update corona

Satgas Covid-19 Bubarkan Pertandingan Sepak Bola Tanpa Izin dan Timbulkan Kerumunan di Salatiga

Kompas.tv - 27 Desember 2020, 11:07 WIB
satgas-covid-19-bubarkan-pertandingan-sepak-bola-tanpa-izin-dan-timbulkan-kerumunan-di-salatiga
Ilustrasi penonton sepak bola tampak berkerumun padat di lapangan Glora Graha Ciboga, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Provinsi Banten. (Sumber: KOMPAS.com/RASYID RIDHO)
Penulis : Deni Muliya

SALATIGA, KOMPAS.TV - Karena tak patuhi protokol kesehatan dan menimbulkan kerumunan, sebuah pertandingan sepak bola di Lapangan Kemban, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, dibubarkan petugas Satgas Percepatan Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Buntut Kerumunan Penonton Sepak Bola di Kota Serang, Seorang Kapolsek Dicopot

Terlebih, pertandingan yang menimbulkan kerumunan itu rupanya tak juga mengantongi izin.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, pertandingan sepak bola tersebut dilangsungkan pada Sabtu (26/12/2020) sore. 

"Pertandingan dihentikan karena tidak berizin dan potensi melanggar protokol kesehatan. Kita berupaya menekan penyebaran Covid-19," kata Yuliyanto saat dihubungi, Minggu (27/12/2020).  

Yuliyanto menegaskan, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 tak melarang masyarakat berolahraga. 

Sebab, olahraga bagus untuk meningkatkan imunitas tubuh. 

"Olahraga bagus untuk meningkatkan imun tubuh, tapi yang dibatasi itu adalah kerumunannya. Kalau sudah berkerumun dan melupakan protokol kesehatan, nanti yang rugi diri sendiri karena kita tidak tahu Covid-19 berasal dari mana dan dari siapa," tuturnya.

Selain pertandingan sepak bola, tim Satgas Covid-19 juga menyisir pusat keramaian seperti kafe, warung makan, dan sejumlah tempat yang biasa digunakan untuk nongkrong.   

"Jika ada potensi pelanggaran protokol kesehatan tentu dibubarkan, warga diminta tertib gunakan masker," kata Yuliyanto. 

Yuliyanto mengingatkan, Kota Salatiga saat ini masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19. 

"Zona merah ini kan risiko tinggi penyebarannya. Satgas berupaya agar zona merah ini turun menjadi hijau, sehingga butuh dukungan dan kesadaran masyarakat dalam protokol kesehatan, kita adaptasi kebiasaan baru," ungkap Yuliyanto.

Sebelumnya diberitakan, perlu diwaspadai prediksi akan kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia memasuki awal tahun 2021 mendatang.

Baca Juga: Jakarta Kembali Tembus Kasus Harian Covid-19 hingga di Atas 2.000

Prediksi itu sebagaimana disampaikan pakar atau ahli epidemiologi Indonesia dari Universitas Griffith di Australia Dicky Budiman.

Ia mengatakan hal itu terlihat dari berbagai indikator terkait Covid-19 di Indonesia yang kian mengalami kenaikan. 

"Jadi artinya ini ada sinyal serius seperti indikator angka kematian, angka hunian rumah sakit, kasus harian, tes positivity rate ini semua meningkat," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020). 

"Memasuki di tahun 2021 awal ini, akan memasuki masa yang sangat harus kita waspadai. Dan ada potensi ledakan kasus," ujar dia. 

Dicky tidak menyebut spesifik penyebab potensi ledakan kasus tersebut. 

Ia hanya mengatakan kondisi Indonesia saat ini sudah dalam kondisi kritis. 

Oleh karena itu, Dicky menyarankan pemerintah untuk memasifkan program tracing, testing, and treatment (3T) dan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Protokol kesehatan yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M). 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x