Kompas TV regional peristiwa

Jadi Sorotan Usai Dibandingkan dengan Rizieq Shihab, Gibran Anak Jokowi Mengaku Siap Dihukum

Kompas.tv - 19 November 2020, 10:53 WIB
jadi-sorotan-usai-dibandingkan-dengan-rizieq-shihab-gibran-anak-jokowi-mengaku-siap-dihukum
Gibran Rakabuming Raka saat diwawancarai usai blusukan di Solo (20/2/2020) (Sumber: KOMPASTV/ WIDI NUGROHO)
Penulis : Tito Dirhantoro

Selain itu, kata Gibran, dirinya dalam setiap melaksanakan kegiatannya selalu didampingi oleh Badan Pengawas pemilu atau Bawaslu Solo.

Menurut dia, saat ini yang harus menjadi fokus bersama adalah kesehatan masyarakat. Dia meminta jangan sampai ada klaster Pilkada.

Mabes Polri pun buka suara terkait kerumunan massa yang ditimbulkan saat anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mendaftarkan diri sebagai calon wali kota Solo di KPU setempat.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan kerumunan massa di Petamburan, Jakarta dan Solo merupakan dua kasus yang berbeda.

Baca Juga: "Jika Langgar Protokol Kesehatan, Kepala Daerah Dapat Diberhentikan!"

"Jangan disamakan. (Di Solo) itu urusan Pilkada, di sana ada pengawasnya (Bawaslu)," kata Awi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2020).

Karena itu, Awi meminta agar publik bisa membedakan dua kasus kerumunan di Jakarta dan Solo itu. Apalagi, Pilkada secara konstitusional sudah diatur dalam perundangan-undangan.

Tak hanya itu, ada juga turunan-turunannya sampai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) telah disusun sedemikian rupa.

Bahkan, kata Awi, maklumat terakhir Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis pun terkait dengan Pilkada.

Baca Juga: "Jangan Disamakan, di Pilkada Solo Urusannya Bawaslu"

"Peraturan perundang-undangan sudah mengatur semuanya, penyelenggara pun sudah diatur sedemikian rupa dan ini amanat undang-undang," ujar Awi.

"Jangan disamakan dengan alasan-alasan yang tidak jelas."

Sebelumnya, Pengacara FPI, Aziz Yanuar, menilai perlakuan pemerintah tidak adil lantaran banyak kegiatan lain di daerah yang tidak ditindak oleh aparat.

Termasuk, kata Aziz, peristiwa saat Gibran melakukan pendaftaran untuk menjadi calon wali kota Solo ke KPU setempat.

Sebab, dari kegiatan tersebut ternyata menimbulkan kerumunan massa yang cukup banyak.

Baca Juga: Menag Fachrul Ikut Kena Semprot Soal Acara Hajatan Rizieq Shihab



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x