18 Oktober Hari Bersatu Sedunia Melawan Perundungan: Sejarah dan Cara Memperingatinya!

Saat ini, konsep perundungan telah mencakup bentuk penindasan yang lebih luas, seperti pelecehan verbal dan pengecualian sosial.

Seiring berjalannya waktu, pandangan masyarakat terhadap perundungan juga telah berubah. Tidak sedikit dari masyarakat yang berpendapat bahwa perundungan adalah masalah sosial yang harus diatasi.

Pusat PACER yang berbasis di Minnesota awalnya didirikan untuk mendukung anak-anak dengan disabilitas. Namun, mereka kemudian menyadari pentingnya kampanye anti-perundungan untuk membuat anak-anak merasa aman di sekolah.

Pada tahun 2006, PACER meluncurkan National Bullying Prevention Center dan kemudian memulai kampanye "National Bullying Prevention Month" pada tahun 2011.

Salah satu elemen penting dari kampanye anti-perundungan PACER adalah Hari Bersatu Sedunia. Pada momen tersebut, setiap individu di seluruh dunia dapat ikut serta melawan perundungan, baik secara online, di sekolah, maupun di komunitas.

Saat ini, PACER telah memperbarui tagline mereka menjadi "Together against bullying. United for kindness, acceptance, and inclusion.” atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Bersama melawan perundungan. Bersatu untuk kebaikan, penerimaan, dan inklusi."

Ide tersebut bertujuan untuk meningkatkan fokus pada perilaku positif yang dapat mengurangi perundungan dan menciptakan sekolah dan dunia daring yang lebih baik.

Menurut National Center for Education Statistics, satu dari lima anak-anak berusia 12 hingga 18 tahun telah menjadi korban perundungan di sekolah, dengan jenis yang paling umum adalah pelecehan verbal diikuti oleh pelecehan sosial, seperti yang tercantum dalam Youth Truth Student Survey.

Baca Juga: Wajib Dicoba, Ini 5 Cara Mencegah Bullying di Sekolah

Garis Waktu Hari Bersatu Sedunia

• 1857: Novel karya Thomas Hughes berjudul "Tom Brown's School Days" menjadi terkenal karena mengisahkan pelaku perundungan di sekolah, Flashman.
• 6 Agustus 1862: Pengumuman pertama tentang perundungan sejak 1790 muncul di "The Times" setelah kematian seorang prajurit. Penulisnya menyebutkan bahwa perundungan dianggap sebagai bagian dari sifat manusia dan sering terjadi di sekolah, perkemahan, barak, atau awak kapal.
• 1978: Psikolog Dan Olweus mendokumentasikan penelitian yang menjadi metode unggulan dalam mempelajari perundungan.
• 2005: Studi multinasional yang mencakup 28 negara di Amerika Utara dan Eropa mengungkapkan bahwa perundungan adalah fenomena global, begitu juga dampaknya.
• 2006: PACER meluncurkan National Bullying Prevention Month pada bulan Oktober. Acara ini mempromosikan kebaikan, penerimaan, dan inklusi melalui berbagai acara dan kegiatan.
• 2011: PACER Meluncurkan Hari Bersatu Sedunia. Hari Bersatu Sedunia didirikan sebagai bagian dari kampanye National Bullying Prevention Month.

Cara Merayakan Hari Bersatu Sedunia

• Pusat National Bullying Prevention PACER telah membuat situs web khusus untuk anak-anak yang ingin mendukung dalam melawan perundungan. yaitu https://www.pacer.org/BULLYING. Kamu dapat cek situs web mereka dan bagikan dukungan online-mu untuk menjadi salah satu dari anak-anak yang menentang perundungan,
• Jika kamu mempunyai kisah tentang perundungan yang bisa diceritakan, kamu dapat memberitahu orang lain, termasuk anak-anak, apa yang terjadi dan bagaimana dampaknya. Tindakan ini juga akan menginspirasi orang lain untuk berbicara tentang perilaku semacam ini.
• Oranye telah ditetapkan sebagai warna utama untuk hari ini. Tunjukkan dukunganmu terhadap penyebab ini dengan mengenakan sesuatu yang berwarna oranye. Kamu bahkan bisa mendapatkan kaos Hari Bersatu dari situs web resmi PACER. 

Baca Juga: Indonesia Darurat "Bullying" Anak, Bagaimana Cara Menanggulanginya?

Pentingnya Memperingati Hari Bersatu Sedunia

• Dengan memperingati Hari Bersatu Sedunia, kita dapat melawan kembali terhadap perundungan, sehingga tidak hanya bersuara secara kolektif, tetapi juga mendorong perilaku positif melalui kampanye ini,
• Melalui Hari Bersatu Sedunia, sangat mudah bagi masyarakat di seluruh dunia untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap perundungan. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan mengenakan sesuatu berwarna oranye, berpartisipasi dalam kegiatan, dan berbicara tentang pengalaman mereka sendiri.

Dengan memperingati Hari Bersatu Sedunia, kita dapat menunjukkan kepada korban perundungan bahwa mereka tidak sendirian dan menenangkan mereka bahwa ada banyak komunitas di seluruh dunia yang siap mendukung mereka.