Kompas TV olahraga kompas sport

Perangi Rasisme, Michael Jordan Sumbang Rp1,4 Triliun

Kompas.tv - 6 Juni 2020, 12:28 WIB
perangi-rasisme-michael-jordan-sumbang-rp1-4-triliun
Legenda NBA, Michael Jordan. (Sumber: AP Photo/Thibault Camus)
Penulis : Haryo Jati

KOMPAS.TV - Legenda basket Amerika Serikat (AS), Michael Jordan turut serta memerangi rasisme yang kini tengah melanda negaranya.

Mantan bintang Chicago Bulls tersebut menyumbangkan 100 juta dolas AS atau setara Rp1,4 triliun untuk memerangi hal tersebut.

Sumbangan yang dilakukan Jordan itu dikonfirmasikan oleh manajer sekali juru bicaranya, Este Portnoy.

Baca Juga: Terkait Rasisme, Odion Ighalo Telah Tentukan Sikap

Menurut Portnoy sumbangan itu akan disebarkan untuk 10 tahun mendatang.

“Hari ini, kami mengumumkan Michael Jordan dan label Jordan akan mendonasikan 100 juta dolas AS kepada organisasi yang mendidik kesamaan rasial, keadilan sosial dan akses yang besar untuk edukasi, dalam 10 tahun ke depan,” cuit Portnoy di Twitter.

Portnoy mengungkapkan bahwa Jordan ingin melindungi komunitas yang juga menjadi bagian dari dirinya tersebut.

Baca Juga: Pemain Borussia Dortmund Beri Penghormatan untuk George Floyd Lewat Selebrasi Gol

“Label Jordan adalah kami, komunitas kulit hitam. Label Jordan lebih besar dari seseorang. Ini adalah keluarga,” tulisnya.

“Kami merepresentasikan keluarga yang bangga bisa melewati kesulitan, melawan diskriminasi pada komunitas dunia dan bekerja setiap hari untuk menghapus noda rasisme dan kerusakan karena ketidakadilan,” lanjut Portnoy.

Masalah rasisme di AS memang tengah merebak, khususnya karena kematian George Floyd, warga AS keturunan Afrika akibat kekerasan polisi di Mineapolis, 25 Maret lalu.

Ketika itu, leher Floyd ditekan oleh polisi yang bernama Derek Chauvin dengan lututnya selama delapan menit, setelah dituduh membeli rokok dengan uang palsu.

Baca Juga: Bintang NBA Ikut Demonstrasi Soal Floyd.

Setelah sempat tak sadarkan diri, pria berusia 46 tahun itu pun dinyatakan meninggal.

Empat polisi yang terlibat dalam insiden tersebut akhirnya ditangkap. Namun, kejadian itu membuat gelombang protes yang masif.

Selain unjuk rasa yang meluas di AS, kepedulian terhadap kasus ini merebak di Inggris, Prancis, Jerman dan beberapa negara lainnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x