Kompas TV olahraga kompas sport

Tak Perlu Karantina, Pembalap dan Kru MotoGP di Mandalika Hanya Jalani Travel Bubble

Kompas.tv - 20 Januari 2022, 21:47 WIB
tak-perlu-karantina-pembalap-dan-kru-motogp-di-mandalika-hanya-jalani-travel-bubble
Lintasan balap di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB. Setelah ajang World Super Bike usai, Sirkuit Mandalika kini tengah bersiap untuk MotoGP 2022 (22/11/2021). (Sumber: Antara )
Penulis : Hedi Basri | Editor : Vyara Lestari

Pembatalan balapan di negara tuan rumah bisa terjadi apabila ada kewajiban karantina dari negara tuan rumah pada MotoGP 2022.

Hal tersebut diungkapkan oleh bos MotoGP, yang juga CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta menanggapi drama Novak Djokovic di Australia Open. 

“Jika Anda memberi tahu kami bahwa kami harus menjalani karantina selama 14 hari, maka jawabannya jelas. Dalam hal ini kami tidak akan pergi ke sana,” jelas Carmelo Ezpeleta dikutip dari FPAL.

Baca Juga: Penonton MotoGP Mandalika Jadi 100 Ribu Orang, Epidemiolog: Pertaruhan di Tengah Ancaman Omicron

Ia mencontohkan bahwa tahun lalu, MotoGP Texas bisa berlangsung dengan lancar tanpa harus karantina. tetapi cukup dengan sistem gelembung dan menunjukkan kelengkapan dokumen vaksinasi. 

"Selebihnya, mereka bisa meminta kami untuk membawa sertifikasi vaksinasi atau dokumentasi seperti yang kami lakukan tahun lalu," ujarnya.

“Apa yang kita lihat di Amerika Serikat tahun lalu harus menjadi contoh,” imbuh Ezpeleta. 

Lebih lanjut Ezpeleta berharap, balapan MotoGP musim ini bisa bertambah, namun ia mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk membatalkan lomba. 

“Kami menargetkan 19 Grand Prix. Di awal musim, kami mengasumsikan 21 balapan karena kami harus memperhitungkan kontrak. Namun, acara bisa dibatalkan," tegasnya. 

Untungnya, Indonesia sempat mempunyai rekam jejak bagus saat bisa menggelar WSBK 2021 pada November lalu dengan para kru dan pembalap tidak perlu menjalani karantina.

Ezpeleta pun berharap sistem gelembung yang telah diterapkan dalam dua musim terakhir cukup untuk meyakinkan pihak tuan rumah bahwa MotoGP aman untuk digelar.  

"Kami tidak bisa meletakkan tangan kami di dalam api dalam situasi seperti ini," sambung Ezpeleta.

"Tetapi, melihat perkembangan saat ini, skenario paling mungkin terjadi adalah kami melanjutkan sistem gelembung, melakukan PCR, atau menyediakan sertifikat vaksinasi."

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Buka Suara Soal Ancaman Pembantalan MotoGP karena Kebijakan Karantina

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x