Kompas TV olahraga kompas sport

Pihak Yamaha Sangat Menyesali Kepergian Maverick Vinales

Kompas.tv - 10 Oktober 2021, 16:07 WIB
pihak-yamaha-sangat-menyesali-kepergian-maverick-vinales

Maverick Vinales ketika masih di Yamaha dan menjadi runner-up GP Andalusia di Sirkuit Jerez, Minggu (26/7/2020). (Sumber: Instagram@yamahamotogp)

Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

Maverick Vinales ketika masih di Yamaha dan menjadi runner-up GP Andalusia di Sirkuit Jerez, Minggu (26/7/2020). (Sumber: Instagram@yamahamotogp)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Managing Director Yamaha Lin Jarvis menyesalkan akhir yang memalukan dari kolaborasi dengan Juara Dunia Moto3, Maverick Vinales, yang tidak diragukan lagi sangat berbakat dari 2013.

"Kami menyesal bagaimana kolaborasi dengan Maverick ini berakhir karena kami selalu 100 persen untuknya. Kami memulai perjalanan ini bersama ketika kami membawanya pergi dari Suzuki untuk 2017," kata Jarvis dilansir BolaSport.com dari Speedweek.

"Kami menyadari potensinya di sana. Sayang sekali kami tidak dapat mewujudkan potensi ini seperti yang diharapkan," aku Jarvis.

Baca Juga: Indonesia Terancam Tak Bisa Jadi Tuan Rumah MotoGP di Sirkuit Mandalika hingga FIBA Asia Cup

Sebelumnya diberitakan, Manajer Monster Energy Yamaha Maio Meregalli juga menyesali kepergian Maverick Vinales sebelum akhir kejuaraan MotoGP 2021.

Maio Meregalli mengaku langkah yang dibuat oleh Maverick Vinales adalah keputusan yang terlalu gegabah.

Pasalnya, masalah yang terjadi di Yamaha disebut Maio Meregalli tidak dapat ditangani dengan baik oleh Maverick Vinales.

Vinales hengkang dari Yamaha usai membuat masalah pada balapan di Red Bull Ring, Austria.

Hal ini berimbas sanksi yang membuat dia tidak diizinkan ikut balapan kedua di tempat yang sama.

Setelah menjalani sanksi, Vinales dan Yamaha membuat keputusan yang mengejutkan dengan kedua belah pihak berpisah lebih cepat sebelum akhir kejuaraan.

Meregalli lalu menjelaskan masalah Vinales sangat rumit dijelaskan karena membuat situasi di Yamaha sangat kacau.

"Tanpa diragukan lagi, musim panas tidak mudah. Kami benar-benar tidak punya waktu menikmati liburan," kata Meregalli.

Diketahui, pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mencatat keunggulan 52 poin atas rival terdekatnya, Francesco Bagnaia (Ducati), dalam klasemen MotoGP 2021 setelah GP Americas.

Namun, Ducati unggul 9 poin atas Yamaha dalam klasemen konstruktor. Yamaha memenangi tiga gelar juara dunia pada 2015 melalui gelar juara dunia Jorge Lorenzo, konstruktor, dan tim terbaik.

Fabio Quartararo telah meraih delapan kemenangan balapan, tiga Morbidelli dan dua Vinales. Ducati hanya meraih tujuh kemenangan selama periode ini.

Namun para manajer Yamaha harus menghadapi beberapa kemunduran dalam beberapa bulan terakhir.

Pertama, pemutusan kontrak 2022 dengan Maverick Vinales di Assen pada akhir Juni. Vinales lalu mendapat skors setelah dianggap melakukan kesengajaan yang menyebabkan kerusakan pada GP Styria.

Namun, penampilan para pembalap Yamaha lainnya juga meninggalkan banyak hal yang tidak diinginkan. Vinales setidaknya berada di urutan keenam klasemen MotoGP 2021 sebelum pemutusan kontrak.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Manajer Monster Energy Yamaha soal Kepergian Maverick Vinales



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x