Kompas TV olahraga kompas sport

FIFA dan UEFA Didesak untuk Melarang Inggris Calonkan Tuan Rumah Piala Dunia 2030

Kompas.tv - 13 Juli 2021, 22:15 WIB
fifa-dan-uefa-didesak-untuk-melarang-inggris-calonkan-tuan-rumah-piala-dunia-2030
Para pendukung Inggris menyemangati tim sepak bola nasional jelang pertandingan Grup D antara Inggris melawan Kroasia dalam UEFA Euro 2020 di London, Inggris, pada 13 Juni 2021. (Sumber: Xinhua/Han Yan)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Eddward S Kennedy

JAKARTA, KOMPAS.TV - FIFA dan UEFA didesak untuk melarang Inggris mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030 hingga masalah kekerasan suporter dan serangan rasis bisa terselesaikan.

Hal tersebut diungkapkan mantan pemain QPR dan West Ham United, Anton Ferdinand.

Dilansir dari Daily Mail, Ferdinand merasa Inggris harus mendapat hukuman sebagai konsekuensi kebrutalan suporter saat laga final Euro 2020 dan sesudah pertandingan.

Pada pertandingan final Euro 2020 hari Minggu kemarin, banyak suporter timnas Inggris tanpa tiket yang membuat kerusuhan dengan mencoba masuk ke stadion.

Selain itu, tak sedikit pula suporter Inggris yang melakukan serangan rasis secara daring atau langsung kepada Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka terkait kegagalan mereka mengeksekusi penalti di laga final Euro 2020 melawan Italia.

"Ya, harus ada konsekuensinya, pasti ada konsekuensinya," jawab Ferdinand saat ditanya apakah Inggris harus mendapat hukuman.

"Begitulah cara orang belajar, tetapi Anda harus mau belajar, itulah masalahnya. Anda harus bersedia untuk memahami dan berpikiran terbuka tentang apa itu, terutama ketika berbicara tentang sisi diskriminasi."

Baca Juga: Kalah dari Italia, Suporter Inggris Bentrok dengan Aparat

"Banyak orang yang meneriakkan kata-kata kotor dan hal-hal semacam itu. Mereka tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya dilecehkan secara rasial, diprofilkan secara rasial, tetapi apa yang dapat mereka lakukan adalah mencoba memahaminya."

"Kami berada di generasi yang berbeda sekarang, apa yang kami lihat adalah sikap multi-budaya. Bukan lagi hanya etnis minoritas yang membicarakan hal ini. Jadi inilah saatnya bagi orang-orang fanatik dan orang-orang bodoh yang tidak berpendidikan ini untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat saat ini."

"Dan untuk orang-orang yang tahu itu salah dan tidak ingin membicarakannya dan memperhatikan orang-orang ini, Anda juga bagian dari masalah. Untuk memerangi ini dan mencoba untuk memberantasnya, semua orang perlu membicarakannya, bukan hanya orang-orang yang menerimanya," tutur Ferdinand.

Sementara itu, sebuah petisi online yang menyerukan untuk menghukum suporter rasis seumur hidup tidak boleh terlibat di sepak bola telah ditandatangani lebih dari 830 ribu orang.

Petisi berjudul 'Larangan rasis seumur hidup dari semua pertandingan sepak bola di Inggris', dibuat oleh juru kampanye anti-rasisme Shaista Aziz dan teman-temannya dengan nama Three Hijabis.

Petisi yang berada di situs change.org tersebut berbunyi: "Sebagai penggemar sepak bola multi-ras, kami akhirnya merasa diwakili oleh timnas Inggris yang anti-rasis dan inklusif ini."

"Kami sangat bangga atau terinspirasi oleh tim kami yang luar biasa dan oleh bakat, keberanian, kepemimpinan, dan cinta mereka untuk semua."

Baca Juga: Mendapatkan Serangan Rasis, Marcus Rashford Angkat Bicara



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x