Kompas TV nasional berita kompas tv

Presiden Jokowi: Lebaran Tanpa Silaturahmi Memang Berat, Tapi Keselamatan Lebih Penting

Kompas.tv - 23 Mei 2020, 13:36 WIB
presiden-jokowi-lebaran-tanpa-silaturahmi-memang-berat-tapi-keselamatan-lebih-penting
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas (ratas) mengenai persiapan Idul Fitri 1441 H melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (19/5/2020). (Sumber: YouTube: Sekretariat Presiden)
Penulis : Tito Dirhantoro

BOGOR, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk memprioritaskan keselamatan dalam merayakan hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Presiden Jokowi mengatakan, hari raya Lebaran pada tahun ini ini dirayakan dengan cara yang berbeda karena adanya pandemi Covid-19.

"Menuntut pengorbanan kita semua untuk tidak mudik dan tidak bersilaturahim seperti biasanya," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (23/5/2020).

Ia mengatakan, Lebaran tanpa mudik dan tanpa silaturahmi atau berkumpul bersama keluarga memang sangatlah berat. 

Baca Juga: Resmi! Lebaran Jatuh pada Hari Minggu, 24 Mei 2020

Ia sendiri pun merasakannya. Kendati demikian, hal tersebut harus dilakukan demi keselamatan bersama.

"Keselamatan handai taulan dan sanak saudara tentu lebih penting dan harus menjadi prioritas kita semua," ujar dia.

Kepala Negara pun yakin apabila masyarakat tetap disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan, maka pandemi Covid-19 ini akan segera berakhir.

"Saya yakin, bersama-sama kita bangsa Indonesia akan mampu melewati ujian berat ini," ujar Presiden Jokowi.

Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal K.H Nasaruddin Umar, meminta masyarakat tidak melakukan mudik Lebaran di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemudik Padati Wilayah Karawang, 1.300 Kendaraan Diminta Putar Balik

Ia mengatakan, setiap orang yang mudik akan membebani keluarga di kampung halaman, karena banyak kasus mereka yang pulang ke kampung halaman dikucilkan masyarakat karena khawatir tertular virus corona.

"Jangan kita menambah beban orangtua kita di kampung. Sudah dia hidup rukun di kampung," kata Nasaruddin.

"Kehadiran kita membuat orangtua kita itu dikucilkan. Kita kembali ke Jakarta, orangtua kita masih dikucilkan. Apalagi kalau ada yang sakit di tempat itu."

Nasaruddin mengatakan, silaturahmi Hari Raya Idul Fitri dapat dilakukan secara virtual dan banyak cara lainnya. Ia juga meminta, masyarakat menggunakan fasilitas digital untuk mengikuti takbir.

Baca Juga: Mahasiswi Terjebak di Medan saat Penelitian Tesis, Tidak Bisa Mudik ke Jakarta

"Silahturahim online banyak caranya, kita semua berpengalaman akhir-akhir ini bergabunglah dengan takbir online, banyak itu fasilitasnya sekarang takbiran digital, gema takbir di digital lakukan semua dengan tradisi baru kita selama ini," ujar Nasaruddin.

Diketahui, pemerintah menetapkan bahwa 1 Syawal 1441 Hijriah yang merupakan penanda Idul Fitri 2020 jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.

Pengumuman Idul Fitri 1441 Hijriah disampaikan langsung oleh Menteri Agama Fachrul Razi setelah menggelar sidang isbat pada Jumat (22/5/2020).

"Sidang isbat secara bulat menyatakan bahwa 1 Syawal 1441 Hijriah jatuh pada hari Ahad atau Minggu, 24 Maret 2020," kata Fachrul.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x