Kompas TV nasional berita kompas tv

Pabrik Rokok Sampoerna Bisa Jadi Klaster Baru Penularan Corona di Jatim

Kompas.tv - 30 April 2020, 16:18 WIB
pabrik-rokok-sampoerna-bisa-jadi-klaster-baru-penularan-corona-di-jatim
Virus corona yang menyebar di seluruh dunia (Sumber: kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV - Sebanyak 500 karyawan pabrik rokok Sampoerna di Rungkut, Surabaya diliburkan karena berpotensi tertular virus corona.

PT. HM. Sampoerna melakukan penghentian sementara kegiatan produksi pabrik rokok Sampoerna Rungkut 2 di Surabaya, Jawa Timur setelah ditemukan dua pasien covid-19 yang merupakan karyawan pabrik meninggal setelah menjalani perawatan. 

Kasus di pabrik rokok Sampoerna dapat berpotensi sebagai klaster baru penularan Corona di Jawa Timur. Sebab, pabrik yang berdiri di kawasan Rungkut Industri itu mempekerjakan ribuan orang.

Baca Juga: Karyawan Terinveksi Virus Corona, Produk PT HM Sampoerna Masuk Karantina

Per tanggal 14 April 2020, terdapat 27 klaster penyebaran virus corona di Jawa Timur. Klaster paling besar adalah pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur Joni Wahyuhadi menjelaskan pihaknya telah melakukan rapid tes terhadap 323 karyawan di pabrik rokok. Hasilnya 100 orang dinyatakan rekatif. Sebelumnya ada 63 orang yang mendapat hasil yang sama. 

Sejauh ini, tim telah menemui manajeman pabrik untuk membicarakan langkah penanganan penyebaran virus corona.

"Di kompleks tersebut kini sedang dilakukan tracing, dan kini ada sembilan yang dinyatakan PDP karena terdapat gejala klinis," ujar Joni, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi. Dikutip dari Tribun Jatim, Kamis (30/4/2020).

Baca Juga: Karyawan Terinfeksi Virus Corona, Pabrik Rokok Sampoerna Tutup Sementara

Lebih lanjut Joni menjelaskan, pihaknya juga sedang melakukan penelusuran terhadap pihak-pihak yang kontak langsung terhadap dua karyawan meninggal yang dinyatakan positif Covid-19. Serta menelusuri jejak terjangkitnya dua karyawan rokok Sampoerna yang meninggal.

"Langkah-langkah sudah diambil oleh tim tracing dan Dinkes bahwa yang satu komplek pabrik itu ada sebanyak 500 karyawan kini sudah diliburkan. Yang dekat dengan yang positif dan meninggal dunia tersebut juga besok dilakukan diagnostik pasti dengan PCR," ujar Joni.


Berawal dari karyawan PDP

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjelaskan kasus Covid-19 di pabrik rokok tersebut bermula dari karyawan yang yang tidak jujur setelah ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). 

Baca Juga: Kronologi Kasus Covid-19 di Pabrik Rokok Sampoerna, Risma: Bermula dari Karyawan Tak Jujur

Menurut Risma semestinya, karyawan itu menjalani karantina, namun tetap memilih bekerja. 

Belakangan diketahui terdapat dua karyawan pabrik yang dinyatakan positif Covid-19 hingga akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan.

Risma mengakui ada faktor kelalaian dalam pengawasan hingga akhirnya kedua karyawan tersebut tetap bekerja di pabrik. Sebab, dua pasien tersebut hanya ditangani oleh Puskesmas.

Kendati demikian, saat ini Pemkot Surabaya sedang melakukan penelusuran kasus positif Covid-19 di pabrik rokok tersebut.

Baca Juga: 100 Karyawan Pabrik Rokok Sampoerna Dinyatakan Reaktif, Awalnya 2 Orang Positif Covid-19 Meninggal

"Awalnya waktu itu puskesmas yang tangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga dia tetap kerja, sebetulnya dia sudah PDP saat itu," ujar Risma.
 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x