Kemudian setelah mendarat di Pulau Sebaru, tim segera melakukan pengerjaan persiapan kelengkapan fasilitas tersebut.
Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Logistik BNPB Rustian memastikan bahwa fasilitas disiapkan untuk observasi WNI “jilid 2” ini lebih bagus dari yang sudah pernah dilakukan di Natuna akhir Januari 2020 lalu.
"Pulau Sebaru ini adalah rumah. Jadi ada kamar-kamarnya bagus, fasilitasnya sudah lengkap dan jauh lebih bagus dari Natuna sebelumnya. Diestimasikan dapat menampung sekitar 200 orang,” ungkap Rustian di Jakarta (27/2).
Observasi 14 Hari
Selain itu, untuk melancarkan proses observasi selama 14 hari sesuai ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 760 lebih sumber daya manusia dari TNI, BNPB, dan tim tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan disiagakan di Pulau Sebaru.
TNI juga membuat helipad khusus untuk menyiagakan helikopter sebagai salah satu penunjang kebutuhan observasi.
Sebagai informasi, Pulau Sebaru menjadi lokasi yang dipilih Pemerintah Indonesia untuk observasi sebanyak 188 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) kapal pesiar World Dream terkait virus corona (COVID-19).
Pulau Sebaru merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang pernah digunakan untuk rehabilitasi pecandu narkoba pada 2003-2007 dan berlanjut pada 2012.
Di dalam pulau yang berada di gugusan Kepulauan Seribu itu terdapat delapan bangunan yang dapat digunakan dengan kondisi terawat.
Baca Juga: Ini Alasan Pulau Sebaru Dipilih Jadi Tempat Karantina ABK World Dream
Dalam hal ini, tiga bangunan akan dipakai untuk tempat tinggal sementara bagi WNI laki-laki selama observasi. Kemudian satu bangunan untuk WNI wanita dan satu bangunan akan digunakan untuk ruangan isolasi.
Sementara satu bangunan akan disiagakan untuk posko kesehatan, satu bangunan untuk ruang karantina, dan satu bangunan untuk ruangan ring satu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.