Kompas TV nasional peristiwa

Penampakan Depan Gedung DPR Jelang Unjuk Rasa Dukung Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Kompas.tv - 19 Maret 2024, 13:18 WIB
penampakan-depan-gedung-dpr-jelang-unjuk-rasa-dukung-hak-angket-dugaan-kecurangan-pemilu-2024
Suasana depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Massa yang menamakan Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR) bakal mendatangi Gedung DPR/MPR RI di Jakarta Pusat pada Selasa (19/3/2024) siang. 

Berdasarkan pantauan Kompas.TV, hingga pukul 13.00 WIB belum nampak massa yang akan hadir mendukung digulirkannya hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024. 

Baca Juga: Massa Tuntut DPR Gunakan Hak Angket akan Gelar Aksi Unjuk Rasa di DPR Hari Ini

Namun, aparat kepolisian sudah memasang barier di depan pagar gedung parlemen yang terbuat dari semen. Sehingga, nantinya massa tak bisa mendekat ke gedung tersebut. 

Lalu, nampak juga mobil water canon yang disiapkan di pinggir jalan Gatot Subroto yang menuju ke arah Slipi. 

Kendaraan water canon terparkir di depan gedung DPR, Jakarta, Senin (19/3/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

Lalu lintas di depan gedung DPR juga mulai tersendat, karena sebagian jalannya digunakan untuk parkir kendaraan taktis kepolisian. 

Dalam poster-poster yang beredar di media sosial atau medsos aksi itu dimotori oleh mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin. 

Aksi demo tersebut merupakan aksi lanjutan dari berbagai aksi yang telah dilakukan selama ini, baik di DPR RI maupun KPU RI. 


 

"Saya bersama rakyat madani akan menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto pada 19 Maret nanti,"  ujar Din di Markas Pemenangan Timnas Amin, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).

Menurut Din, aksi demo ini merupakan dukungan moril bagi DPR. 

Baca Juga: Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Antara Hak Angket atau Gugatan MK

"Tidak ada kaitan dengan paslon 01 atau 03, tapi karena kedaulatan rakyat sudah dirusak," ujarnya. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x