Kompas TV nasional humaniora

Karier Militer Prabowo Subianto, Diberhentikan TNI hingga Bakal Jadi Jenderal Kehormatan Hari Ini

Kompas.tv - 28 Februari 2024, 09:09 WIB
karier-militer-prabowo-subianto-diberhentikan-tni-hingga-bakal-jadi-jenderal-kehormatan-hari-ini
Pangdam Jaya Mayjen TNI Wiranto dan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dalam acara TNI AD Tahun 1995.(Sumber: Kompas.id/ROBERT ADHI KUSUMAPUTRA)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus
 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan (Menhan) Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto akan mendapat pangkat Jenderal Kehormatan dari Mabes TNI, hari ini Rabu (28/2/2024).

Juru bicara Kementerian Pertahanan RI Dahnil Anzar mengatakan, rencana penyematan pangkat jenderal kehormatan ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto didasarkan atas dedikasi dan kontribusi di bidang militer dan pertahanan.

“Pemberian jenderal penuh kepada Pak Prabowo didasarkan pada dedikasi dan kontribusi Pak Prabowo selama ini di dunia militer dan pertahanan,” kata Dahnil dalam keterangannya, Selasa (27/2/2024).

Sebelum terjun ke dunia politik, Prabowo memang berkecimpung di dunia milter mulai dari pendidikan di Akademi Militer hingga berpangkat bintang tiga di pundak. 

Adapun ia mengawali karirnya di dunia militer dengan menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) di Magelang. Ia lulus tahun pada 1974.

Pada 1976, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut berkarir di TNI angkatan darat (AD) sebagai seorang Letnan Dua.

Di tahun yang sama hingga 1985 Prabowo bertugas di Komando Pasukan Sandi Yudha atau Kopassandha, pasukan elite Angkatan Darat yang merupakan cikal bakal Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Tugas pertamanya sebagai komandan pleton pada Grup I/Para Komando yang menjadi bagian dari pasukan, adalah  operasi Tim Nanggala di Timor Timur.

Prabowo menjadi salah satu Komandan Pleton termuda dalam operasi, mengingat saat itu usianya baru menginjak 26 tahun.

Pada 1983, Prabowo yang saat itu berpangkat kapten kemudian bertugas sebagai Wakil Komandan Kesatuan Antiteror Detasemen 81 Kopassandha selama dua tahun.

Komandannya saat itu adalah Luhut Binsar Pandjaitan yang kini menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Kemudian pada 1985 karirnya di dunia militer terbilang cemerlang, pasalnya pria kelahiran 17 Oktober 1951 ini menjadi wakil komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad. Adapun pada saat itu ia berusia 36 tahun.

Baca Juga: Prabowo Pati ke-8 yang Dianugerahi Jenderal Kehormatan TNI, Sebelumnya Ada SBY hingga Luhut

Mengutip Kompas.id, pada 1987, Prabowo dipromosikan menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad dengan pangkat mayor.

Kemudian pada 1991 ia, menjabat sebagai Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad, yang bermarkas di Cijantung.

Berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) Prabowo kembali terlibat dalam operasi di Timor Timur.

Pada 1993, Prabowo kembali ke pasukan khusus, yang kini dinamai Kopassus. Satu tahun kemudian ia menjabat Wakil Komandan Kopassus dengan pangkat kolonel.

Pada 1995, ia dipercaya menjadi komandan Kopassus dengan pangkat brigadir jenderal

Tidak membutuhkan waktu lama, Prabowo kemudian naik pangkat dengan menyandang mayor jenderal.

Sebagai komandan jenderal, salah satu tugas pertama Prabowo adalah operasi pembebasan sandera Mapenduma.

Pangkat Mayor Jenderal disandangnya sejak 1996 seiring dengan pemekaran Kopassus menjadi lima grup. Prabowo pun naik menjadi Komandan Jendral (Komjen) di Kopassus.

Pada 20 Maret 1998, Prabowo diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), setelah sebelumnya mendapatkan kenaikan pangkat menjadi letnan jenderal.

Namun jabatannya sebagai Pangkostrad tak berjalan lama. 

Setelah kerusuhan Mei 1998 dan lengsernya Soeharto dari jabatan presiden, Prabowo kemudian dimutasi menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI di Bandung.

Kemudian pada1998 tersebut, Presiden BJ Habibie kemuidan mencopot Prabowo sebagai Pangkostrad.

Pencopotan itu sekaligus mengakhiri karir militernya. Di mana karier militer Prabowo di TNI resmi berakhir pada Agustus 1998 lewat pengumuman langsung oleh Wiranto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan sekaligus Panglima Angkatan Bersenjata RI (Akabri, sekarang TNI).

Alasannya, pertimbangan dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP) mengenai penculikan aktivis pro-demokrasi pada masa reformasi.

Dengan pemberhentian ini, Prabowo mengakhiri kariernya di TNI dengan pangkat letnan jenderal atau menyandang bintang tiga di pundaknya.

Menyandang status Letjen Purnawirawan, Prabowo pun lantas banting stir menjadi pengusaha hingga akhirnya terjun ke dunia politik.


 

Prabowo mulai terjun di dunia politik dengan mengikuti konvensi calon presiden Parti Golkar untuk Pilpres 2004. Namun, saat itu ia kalah dalam pemilihan.

Kemudian di tahun 2008, tepatnya 6 Februari 2008, Prabowo mendirikan sebuah partai politik yakni Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra.

Prabowo pun diketahui sudah empat kali mengikuti Pilpres, termasuk pada Pilpres 2024 ini.

Dimana pada Pilpres 2024, Prabowo sebagai calon presiden (Capres) menggandeng putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (Cawapres).

Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 ini sementara unggul dalam perolehan suara Pilpres 2024.

Terbaru, Prabowo Subianto diagendakan mendapat pangkat Jenderal Kehormatan dari Mabes TNI. 

Agenda pemberian pangkat Jenderal TNI (HOR) kepada Prabowo itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada hari ini, Rabu (28/2/2024). 

Baca Juga: Penjelasan Jubir Menhan Soal Prabowo Terima Kenaikan Pangkat Kehormatan dari Jokowi


 

 




Sumber : Kompas TV/Kompas.id.


BERITA LAINNYA



Close Ads x