Kompas TV nasional rumah pemilu

Adian Yakin Kecurangan Pilpres akan Terbongkar Lewat Hak Angket karena di DPR Enggak Ada Paman

Kompas.tv - 24 Februari 2024, 05:36 WIB
adian-yakin-kecurangan-pilpres-akan-terbongkar-lewat-hak-angket-karena-di-dpr-enggak-ada-paman
Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Adian Napitupulu. (Sumber: ANTARA/Linna Susanti)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus PDI Perjuangan atau PDIP, Adian Napitupulu meyakini dugaan kecurangan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 akan terbongkar melalui hak angket yang akan digulirkan di Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.

Sebab, kata Adian --sambil menyindir--, di DPR tidak ada sosok paman yang bisa menghalangi proses pengungkapan kecurangan pemilu melalui hak angket.

Adapun sosok paman yang dimaksud Adian diduga mengarah bekas Ketua Makhamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, yang diketahui merupakan paman dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: PDIP Tegaskan Bakal Gulirkan Hak Angket: Ini Langkah Penting untuk Mengungkap Kecurangan Pemilu

“Yang ingin kita lakukan adalah membongkar seluruh permainan di belakang ini,” kata Adian saat ditemui di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).

“Di mana prosesnya, yang bisa kita harapkan di hak angket, karena di situ (DPR) enggak ada pamannya," katanya. 

Adian lantas mengatakan bahwa seluruh partai politik pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yakni PDIP dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berada di parlemen akan mendukung gagasan hak angket.

Adian menegaskan, PDIP solid menggulirkan hak angket. Walaupun, kata dia, pihak yang baru berbicara mengenai hal tersebut adalah Ganjar Pranowo dan dirinya.

Meskipun tidak menduduki jabatan strategis di Fraksi PDIP, namun Adian menuturkan ada Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Fraksi Utut Adianto hingga Sekretaris Fraksi Bambang Wuryanto.

Baca Juga: Bawaslu Persilakan DPR Gulirkan Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

"Tapi, di DPP ada sekjen dan segala macam. Jadi, menurut saya, itu sudah enggak perlu dipersoalkan. Kita kompak, solid," ujar Adian dikutip dari Kompas.com.

Menurut dia, sikap partainya terhadap hak angket juga sudah terwakili oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Oleh karena itu, Adian menegaskan, sikap Fraksi PDIP tentang wacana hak angket tak perlu diragukan lagi.

Terlebih, Adian melanjutkan, seluruh relawan pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Ganjar-Mahfud juga mendukung dilaksanakannya hak angket.

Bahkan, kata dia, pihak relawan paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar juga sudah berkomunikasi terkait hak angket.

"Yang jelas kita tadi sudah konsolidasi relawan, dan semua tetap dalam keadaan yang luar biasa bersemangat, dan tidak ada satu pun yang ragu terhadap pilihan langkah perjuangannya. Itu sudah clear," kata Adian.

Baca Juga: Adian: Hak Angket Sekarang Jadi Keinginan Rakyat, Rakyat Sudah Tidak Lagi Percaya KPU dan MK

Sebelumnya, hak angket kali pertama diusulkan oleh calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo pada Senin (19/2/2024). 

Ganjar mengatakan, menggulirkan hak angket karena adanya dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024. Ia menilai hal tersebut perlu disikapi secara serius. 

Bahkan, partai politik pengusungnya pun dapat menggulirkan atau mengusulkan hak angket di DPR untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024.

”Jika DPR tak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024,” ujar Ganjar.

Dukungan terhadap hak angket juga disampaikan pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. 

Menurut Anies, partai-partai di Koalisi Perubahan yang mengusungnya akan siap mendukung penggunaan hak angket tersebut.

Baca Juga: Maju Mundur Hak Angket Selidiki Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

”Ketika inisiatif hak angket itu dilakukan, maka tiga partai ini, Nasdem, PKB, dan PKS, siap ikut dan PDI-P sebagai fraksi terbesar menginisiasi ini. Saya yakin tiga-tiganya akan dukung,” kata Anies.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x