Kompas TV nasional politik

Jokowi Beri Sinyal Kembali Reshuffle Kabinet: Kalau Kebutuhan Mengharuskan, Kenapa Tidak

Kompas.tv - 21 Februari 2024, 14:16 WIB
jokowi-beri-sinyal-kembali-reshuffle-kabinet-kalau-kebutuhan-mengharuskan-kenapa-tidak
Presiden Jokowi bersama Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Rabu (21/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengatakan akan kembali melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju. Dengan catatan, perombakan itu memang diperlukan dan dibutuhkan untuk jalannya pemerintahan.

Demikian Presiden Jokowi dalam keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (21/2/2024).

“Ya namanya kalau kebutuhan memang mengharuskan, ya kenapa tidak,” ucap Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi baru saja melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Baca Juga: Pakar Keamanan Siber Bongkar Kesalahan Fatal SIREKAP yang Picu Penggelembungan Suara di Pilpres 2024

Presiden Jokowi sempat ditanya apakah sudah melakukan komunikasi dengan PDI Perjuangan dalam menunjuk AHY sebagai bagian dari kabinet. Untuk diketahui, AHY merupakan Ketua Umum Partai Demokrat yang selama hampir 2 periode pemerintahan Presiden Jokowi sebagai oposisi.

“Jadi pertama ini urusan yang berkaitan dengan Menteri ATR BPN Mas Agus Harimurti Yudhoyono, kita tahu beliau ini Ketua Umum Partai Demokrat, pertama. Beliau juga alumni akademi militer, akmil. Juga pendidikan di Nanyang University, Harvard University, di Webster University,” ucap Jokowi.

“Saya kira saya tidak ragu memberikan tempat untuk Kementerian ATR/BPN karena ini urusan manajemen saya kira beliau akan sangat siap.”


Oleh karena itu, Jokowi mengatakan menyampaikan 3 hal kepada AHY untuk segera dikerjakan dan diselesaikan.

Baca Juga: Pakar Keamanan Siber Kantongi Data 103 TPS Suaranya Menggelembung ke Satu Paslon di Pilpres

“Saya tadi sampaikan tiga hal ke Pak Menteri BPN yang pertama, yang berkaitan dengan sertifikat elektronik harus didorong agar lebih masif. Yang kedua untuk HGU carbon trading, yang berkaitan dengan PP itu segera selesaikan karena banyak yang ingin masuk. Yang ketiga yang berkaitan dengan 120 juta PTSL 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL harus segera bisa kita selesaikan,” kata Jokowi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x