Kompas TV nasional rumah pemilu

Pengamat: Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh Hanya untuk Bentuk Persepsi Publik

Kompas.tv - 20 Februari 2024, 10:22 WIB
pengamat-pertemuan-jokowi-dan-surya-paloh-hanya-untuk-bentuk-persepsi-publik
Pertemuan Joko Widodo (jokowi) dan Surya Paloh saat makan bersama 2016 lalu. (Sumber: Twiiter @jokowi)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat komunikasi politik Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai Presiden Joko Widodo berhasil menciptakan persepsi publik dari pertemuannya dengan Ketua NasDem Surya Paloh. Sebab dalam pandangannya, pertemuan tersebut tidak mengandung nilai strategis besar bagi kedua belah pihak.

Hal tersebut disampaikan  Kunto Adi Wibowo dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (20/2/2024).

“Nggak ada pertemuan yang sangat strategis besar, karena kalau strategis besar pasti nggak akan disiarkan, nggak akan dibuka ke publik gitu kan, sifatnya tertutup. Tapi jadi dibuka, makan malam gitu kan ya, menurut saya ini semacam tadi pembentukan persepsi publik, tapi silakan publik mempersepsi nya macam-macam,” ucap Kunto.

Meski demikian, Kunto menyampaikan harus diakui jika Presiden Jokowi adalah komunikator politik yang luar biasa.

Baca Juga: Pengamat: Kubu AMIN, PKS, PKB, Partai NasDem Sudah Mulai Cari Titik Aman Masing-masing

“Karena Jokowi berhasil, ya pada intinya politik itu persepsi kan, bagaimana saya membuat persepsi tertentu, bagaimana kemudian publik mempersepsikan sesuatu, dan di sini Pak Jokowi tampaknya berhasil dengan hanya pertemuan makan malam dengan Ketua Umum NasDem gitu kan, kita sudah spekulasi tentang banyak hal,” ucap Kunto.

“Bisa jadi (soal Partai NasDem gabung ke koalisi parpol pendukung Prabowo-Gibran -red) semuanya benar, bisa jadi hanya pembentukan persepsi tertentu.”

Di luar dari itu, sambung Kunto, bisa saja pertemuan yang dilakukan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh dilakukan untuk menyikapi sejak awal potensi hak angket yang akan digagas PDI Perjuangan.


 

“Kalau tidak salah Pak Ganjar Pranowo membuat pernyataan tertulis kan, tentang bahwa kemungkinan PDIP akan mendorong hak angket,” kata Kunto.

Baca Juga: Pengamat: Surya Paloh Ketemu Jokowi, Ini Sinyalemen Sudah Lempar Handuk dengan Hasil Pilpres 2024

Sebab jika pilihan itu benar menjadi langkah PDI-P dan partai tersebut bisa merangkul partai-partai selain yang mendukung paslon 2 di Pilpres 2024. Itu berarti, PDI-P akan diperkuat parpol-parpol dan menjadi bagian mayoritas di DPR.

“Tentu saja akan ada di politik yang sangat tinggi dan tensi politik yang tinggi apalagi ini kan di masa masa injury time, apalagi sekarang penghitungan dan rekapitulasi belum selesai,” ujar Kunto.

“Jadi sangat ini akan ada dua fokus bagi politisi yang ada di Senayan gitu kan, satu ngawasin suaranya di Dapil, satunya harus bestrategi kemudian berkonsolidasi untuk pertemuan-pertemuan soal hak angket ini.”



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x