Kompas TV nasional peristiwa

Cak Imin Respons Gus Ipul agar PKB Kembali ke NU: Mengatasnamakan NU, Padahal Cuma Makelar

Kompas.tv - 19 Februari 2024, 11:56 WIB
cak-imin-respons-gus-ipul-agar-pkb-kembali-ke-nu-mengatasnamakan-nu-padahal-cuma-makelar
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dalam debat cawapres kedua di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

“PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana,” ujar Gus Ipul.

Bekas Wakil Gubernur Jawa Timur itu mengatakan, PKB bukan pertama kali ambil bagian dalam pemilu, sehingga pasti tahu persis bahwa quick count adalah akurat. 

Dia pun mengingatkan, untuk segera melapor jika memang ada masalah. Selain itu, Gus Ipul juga mengingatkan agar PKB harus ikut menjaga kesejukan proses demokrasi di Tanah Air.

Menurut Gus Ipul, Pemilu 2024 sudah selesai, sehingga tidak perlu lagi berlarut-larut mempermasalahkan prosesnya.

Gus Ipul menambahkan, PBNU juga telah menyatakan bahwa Pilpres 2024 berjalan dengan baik dan lancar.

“(PKB) mintalah nasihat kepada Rais Aam dan Ketua Umum (PBNU) bagaimana langkah-langkah PKB ke depan,” tutur Gus Ipul. 

Baca Juga: Sekjen PBNU Gus Ipul: PKB Kembalilah ke Jalan yang Benar Sesuai dengan NU, Hormati Hasil Pemilu

“Kalau menyadari bahwa partai ini didirikan NU, sudah sepantasnya PKB kembali ke NU.”
Lebih lanjut, Gus Ipul mengungkapkan, sebenarnya PKB masih dipercaya warga NU, tapi keputusan PKB dalam mendukung calon presiden jauh dari harapan ulama.


 

Gus Ipul pun menegaskan bahwa PBNU tidak pernah memusuhi PKB. Hanya, PBNU menyayangkan langkah-langkah politik elit PKB yang tidak pernah mendengarkan apa kata ulama dan kiai.

“PKB salah mengambil jalan sehingga menimbulkan langkah yang membingungkan ulama, kiai, juga membingungkan warga NU. Bisa dilihat hasil pemilu ini. Jadi, segeralah kembali ke pangkuan NU,” tuturnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x