Kompas TV nasional rumah pemilu

Marak Kendala saat Input Data Sirekap, Pakar Keamanan Siber: Sepertinya Tidak Ada Error Checking

Kompas.tv - 15 Februari 2024, 19:37 WIB
marak-kendala-saat-input-data-sirekap-pakar-keamanan-siber-sepertinya-tidak-ada-error-checking
 Ketua Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mempertanyakan proses pengecekan eror dalam pengumpulan data melalui Sirekap KPU. (Sumber: kpu.go.id)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

"Namun yang lebih memprihatinkan adalah jumlah perhitungan suara pemilihan presiden, di mana jumlah suara untuk paslon 2 Prabowo-Gibran jumlah suara yang diperoleh tertulis di situs KPU adalah 617 suara, kelebihan 500 suara dari yang seharusnya adalah 117 suara seperti yang tertera pada form Plano C1," katanya.

Pratama pun menyebut, dilihat dari kasus yang ada, sepertinya sistem entry data Sirekap KPU tidak memiliki fitur error checking atau pengecekan kesalahan. Sehingga, kesalahan saat memasukkan data rawan terjadi.

"Jika dilakukan error checking pada saat entry (data), sistem akan menolak jika jumlah perolehan suara pemilihan presiden di atas jumlah suara yang sah," katanya.

Apabila ada sistem error checking yang memadai, Pratama menyebut sistem akan otomatis menolak jika, misalnya, input data jumlah surat suara sah ditambah surat suara tidak sah tidak sama dengan data seluruh suara sah ditambah surat suara tidak sah.

"Ini hanya contoh kesalahan di salah satu TPS. Siapa pun pemenang kontestasi politik ini merupakan pilihan terbaik bangsa Indonesia. Akan tetapi hal seperti ini seharusnya tidak terjadi karena rawan untuk menjadi kesalahan," katanya.

Pratama pun mengimbau masyarakat yang bisa mengakses hasil penghitungan suara di TPS untuk mengecek data suaranya di pemilu2024.kpu.go.id untuk memastikan hasil penghitungan surat suara di TPS dengan di portal Sirekap sama.


Ketua KPU Hasyim Asy'ari sendiri telah meminta maaf atas kekeliruan hasil konversi penghitungan surat suara di portal Sirekap. Hasyim menyebut seharusnya sistem dapat mengenali kekeliruan konversi.

Hasyim menyebut kekeliruan konversi data diketahui terjadi di 2.325 TPS atau 0,64 persen dari total TPS yang diunggah. 

"Ada 2.325 TPS yang ditemukan antara konversinya berbeda (dari) yang sudah diunggah 358.775 TPS," katanya dalam konferensi pers pada Kamis (15/2).

"Bukan persentasenya yang ingin kami sampaikan, tetapi Sirekap mengenali kalau ada salah hitung atau salah konversi atau sistem kurang tepat membaca," lanjut Hasyim.

Hasyim menegaskan, kesalahan-kesalahan konversi data itu akan dikoreksi KPU. Hasyim pun menekankan bahwa penetapan hasil pemilu akan dilakukan melalui rekapitulasi secara berjenjang hingga KPU Pusat.

Baca Juga: Hasto Sebut Pidato Kemenangan Prabowo dari Hitung Cepat Terlalu Dini, Tak Paham Tahapan Pemilu

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x