Kompas TV nasional rumah pemilu

Litbang Kompas Sebut PDIP Idealnya Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kompas.tv - 15 Februari 2024, 18:25 WIB
litbang-kompas-sebut-pdip-idealnya-jadi-oposisi-di-pemerintahan-prabowo-gibran
Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra dalam deklarasi hasil hitung cepat pemilihan legilatif pada Pemilu 2024, Kamis (15/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

Saat ditanya, mana yang lebih baik bagi PDIP, bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi, Sutta menyebut sebaiknya PDIP menjadi oposisi.

“Idealnya adalah PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan,” jawabnya.

Jika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan, mereka bisa memberikan kontrol yang sangat ketat terhadap apa yang dilakukan pemerintah.

“Saya yakin pemerintah juga perlu mendapatkan kontrol yang sangat kuat dari parlemen," tuturnya.

Sebelumnya dalam kesempatan itu, Sutta menjelaskan, ada delapan parpol yang meraih lebih dari empat persen suara di TPS sampel hitung cepat Litbang Kompas.

Baca Juga: Perjalanan Pemilu 2024 Belum Usai, Mari Awasi dan Kawal Proses Rekapitulasi KPU

Kedelapan partai politik tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 16,29 persen, Partai Golkar 14,65 persen, Partai Gerindra 13,55 persen, PKB 10,83 persen, Nasdem 9,75 persen.

“Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8,45 persen, Demokrat 7,61 persen, Partai Amanat Nasional 7,06 persen, dengan tetap memperhatikan margin error plus minus 1 persen,” ucapnya.

“Tentunya kita masih menunggu hasil rekapitulasi dan pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum,” ujarnya.

Hitung cepat Litbang Kompas tersebut menggunakan 2 ribu TPS sampel dengan margin error di angka satu persen, dan dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Hasil dari hitung cepat tersebut bukan merupakan hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x