Kompas TV nasional rumah pemilu

Jusuf Kalla: Pilpres 2024 Satu Putaran Tidak Mudah, Kecuali Ada Upaya yang Tidak Benar

Kompas.tv - 10 Februari 2024, 08:19 WIB
jusuf-kalla-pilpres-2024-satu-putaran-tidak-mudah-kecuali-ada-upaya-yang-tidak-benar
Wakil Presiden RI Ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK). (Sumber: kompas.com/kristianto purnomo)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti

 

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) menyebut, tak mudah untuk Pilpres 2024 berlangsung dengan satu putaran. Sebab, setidaknya pasangan capres-cawapres itu harus merebut suara masyarakat sebanyak 85 juta. 

Ia menjelaskan, pesta demokrasi itu bisa berjalan satu putaran bisa dilakukan bila ada upaya dari oknum untuk berbuat kecurangan demi memenangkan capres-cawapres. 

Baca Juga: Reaksi Jusuf Kalla Ditanya soal Kemungkinan Pilpres 1 Putaran: Ini Susah Dicapai

"Secara teori mungkin saja (Pilpres 2024 satu putaran), walaupun tidak mudah, harus merebut 85 juta suara minimum. Dan itu dalam kondisi 3 calon, tidak mudah, terkecuali ada upaya-upaya yang tidak benar, kasar, bisa saja," kata JK di Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024). 

"Dan itu bisa menimbulkan efek yang berbahaya untuk bangsa ini," ujarnya. 

JK mengatakan tidakan curang itu biasanya terjadi setelah hari pencoblosan yang berlangsung pada 14 Februari 2024. 

"Tanggal 14 (Februari) enggak ada (kecurangan), setelah tanggal 14 itu bisa saja terjadi. Anda tidak bisa paksa masyarakat di TPS (tempat pemungutan suara)." 

"Selesai (pemungutan suara), bisa saja terjadi, mudah-mudahan tidak. Kalau terjadi seperti itu akan menimbulkan masalah besar, walaupun terjadi kepercayaan pemerintah terpilih akan hilang, itu tidak bagus," katanya. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengaku mendukung wacana Pilpres 2024 satu putaran.

Menurutnya, Pilpres 2024 satu putaran dapat menghemat anggaran negara dan membuat ibadah puasa lebih khusyuk.

Alasannya, bulan Ramadan 1445 Hijriah diperkirakan akan jatuh pada Maret 2024.


Sehingga, Gus Ipul menyebut umat Islam tidak akan terganggu hiruk-pikuk politik saat berpuasa jika pilpres satu putaran.

Baca Juga: Sekjen PBNU Dukung Pilpres Satu Putaran: Hemat Anggaran, Ibadah Puasa Lebih Khusyuk

"Kita bisa hemat anggaran (jika pilpres satu putaran). Pas puasa nanti, kita bisa melaksanakan ibadah dengan khusyuk, tidak disibukkan dengan kampanye dan hiruk-pikuk lainnya," kata Gus Ipul dikutip Antara, Rabu (31/1/2024).

Selain itu, Gus Ipul pun meminta warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk datang ke tempat pemungutan suara pada 14 Februari 2024 nanti untuk menggunakan hak pilihnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x