Kompas TV nasional humaniora

Kadin Indonesia dan Kemenkes Kerja Sama Tingkatkan Kesehatan Masyarakat dan Turunkan Angka Stunting

Kompas.tv - 3 Februari 2024, 00:35 WIB
kadin-indonesia-dan-kemenkes-kerja-sama-tingkatkan-kesehatan-masyarakat-dan-turunkan-angka-stunting
Kadin Indonesia dan Kemenkes menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Jumat (2/2/2024). (Sumber: Kadin Indonesia)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS TV - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Transformasi Sistem Kesehatan, pada Jumat (2/2/2024).

Kesepakatan ini dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berfokus pada Sinergitas dan Implementasi Program Percepatan Penurunan Stunting.

Melalui kerja sama ini, Kadin Indonesia menegaskan komitmennya dalam meningkatkan resiliensi kesehatan, sebagai bagian dari langkah strategis untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi, dan Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi melakukan penandatanganan MoU di Ruangan Mochtar Riady, Lantai 29 Menara Kadin, Jakarta.

Proses penandatanganan MoU juga disaksikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: SGN PG Djatiroto Dukung Pemerintah Turunkan Angka Pravelensi Stunting, Wujudkan Indonesia Emas

Mou antara Kadin Indonesia dan Kemenkes mencakup beberapa aspek, yaitu percepatan penyelenggaraan transformasi sistem kesehatan, kolaborasi dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, pemanfaatan data dan informasi kesehatan, serta berbagai bidang kesehatan lainnya.

Yukki menegaskan, Kadin Indonesia memiliki komitmen kuat dalam mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.

“Sesuai visi Indonesia Emas 2045, Kadin Indonesia menggarisbawahi bahwa penurunan angka stunting merupakan hal yang sangat penting di Indonesia, dan merupakan kunci pembangunan sosial, ekonomi, dan sumber daya manusia untuk jangka panjang,” ujarnya.

Sementara Budi mengungkapkan apresiasi atas komitmen Kadin Indonesia dalam mendukung peningkatan sistem kesehatan masyarakat.

Dia menyatakan kesehatan memiliki peran kunci untuk membantu Indonesia mencapai status negara maju dan menghindari jebakan middle-income trap

Baca Juga: Kadin Undang 3 Capres Dialog soal Rencana Indonesia Emas 2045

"Upaya meningkatkan kualitas kesehatan ini salah satunya dimulai dari pengentasan stunting bagi anak-anak untuk mencetak generasi mendatang yang sehat dan cerdas. Dalam mewujudkan upaya ini, diperlukan kolaborasi yang inklusif, salah satunya melalui keterlibatan Kadin Indonesia,” ujar Budi.

Selain itu, dia berharap dengan adanya kesepakatan ini, target penurunan stunting dapat tercapai.

"Kami berharap MoU ini memperkuat sinergi dan kolaborasi antara dunia usaha yang diwakilkan oleh Kadin Indonesia bersama pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,” kata Budi.

Ruang lingkup perjanjian kerja sama antara Kadin Indonesia dan Kemenkes mencakup beberapa aspek, di antaranya advokasi program untuk percepatan penurunan stunting, termasuk kegiatan dalam bidang komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), serta sosialisasi terkait program tersebut.

Baca Juga: Kadin DKI Berikan Penghargaan ke Pengusaha Peduli Lingkungan

Selain itu, perjanjian tersebut mencakup peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia pada program percepatan penurunan stunting, pemberdayaan masyarakat yang terkait dengan program tersebut, dan penggalangan Gerakan Anak Sehat melalui program Bersama Entaskan Stunting (BERES).

Kerja sama ini diimplementasikan dengan menerapkan pendekatan Pentahelix Model, yang melibatkan lima unsur kolaboratif, yaitu pemerintah, bisnis, akademisi, komunitas, dan media.

Pendekatan ini dirancang untuk menciptakan aksi nyata secara gotong royong guna mempercepat penurunan angka stunting.

Menurut Bank Dunia, Indonesia masih menempati peringkat ketiga dengan tingkat stunting tertinggi di ASEAN dan diperkirakan mengalami kerugian sekitar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahun akibat stunting.

Sementara data Kemenkese yang diambil dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN pada Januari tahun lalu menunjukkan, prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada 2022.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x