Kompas TV nasional politik

Luhut dan Bahlil Serang Tom Lembong, Anies: Tidak Perlu Panik, Tunaikan Saja yang Sudah Jadi Rencana

Kompas.tv - 27 Januari 2024, 20:04 WIB
luhut-dan-bahlil-serang-tom-lembong-anies-tidak-perlu-panik-tunaikan-saja-yang-sudah-jadi-rencana
Thomas Lembong atau akrab disapa Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan RI yang disebut cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka pada debat Cawapres, Minggu (21/1/2024) (Sumber: Kontan.id)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

ACEH, KOMPAS.TV - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menilai, sejatinya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak perlu memberi respons keras atas pandangan Tom Lembong. 

Sebelumnya, Co-captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong mendapat respons keras dari Luhut dan Bahlil. Respons keras Luhut dan Bahlil ini dilontarkan setelah Tom Lembong memberi pandangan mengenai program hilirisasi nikel. 

Menurut Anies, masukan dan kritik perlu berjalan, agar ruang menyampaikan pendapat yang diamanatkan dalam konstitusi benar-benar terwujud.

Di sisi lain, jika kritik atau masukan yang diberikan dinilai kurang pas atau berbeda dengan cara pandang pemerintah, maka sebagai jawabannya, program tersebut harus benar-benar dituntaskan. 

Baca Juga: Blak-blakan, Ini Alasan Tom Lembong Dukung Anies Meski Sempat Jadi Menteri Jokowi

"Kalau saya sederhana, yang penting, tunaikan apa yang sudah menjadi rencana pemerintah. Kalau ada rencana, tunaikan. Kami bersyukur gagasan perubahan semakin kuat. Jadi tidak perlu khawatir dan panik," ujar Anies di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Sabtu (27/1/2024).

Sebelumnya, Menko Marves Luhut menyindir pernyataan Tom Lembong soal pemberian contekan atau catatan kepada Presiden Jokowi saat masih berada di lingkaran Istana. 

Menurut Luhut, hal tersebut memang tugas Tom Lembong sebagai pembantu presiden. Bahkan, bukan Tom Lembong saja yang memberikan catatan atau pidato ke Presiden Jokowi, dalam forum internasonal, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga turut memberi catatan ke presiden. 

"Apakah karena Anda hebat melakukan itu? Tidak, itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, sebagai menteri perdagangan waktu itu, sebagai Kepala BKPM," ujar Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya.

Baca Juga: Mengaku Kaget Namanya Disebut dalam Debat, Tom Lembong: Hubungan dengan Mantan Tak Selalu Sederhana

Luhut juga melontarkan respons keras terhadap Tom Lembong berkaitan dengan pemberian informasi harga nikel yang anjlok.

Luhut menilai Tom Lembong seharusnya dapat melihat data secara jangka panjang. Terlebih, harga komoditas mengalami naik turun, termasuk untuk komoditas nikel yang saat ini harganya tengah mulai naik.

"Bagaimana Anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang Anda dukung? Saya sedih melihat Anda di situ, artinya intelektualitas Anda itu menurut saya jadi diragukan," ujar Luhut. 

Sedangkan Bahlil menyebut, Tom Lembong mewariskan investasi mangkrak sebesar Rp708 triliun saat menjabat sebagai Kepala BKPM. 

Namun, Bahlil menjelaskan, investasi mangkrak tersebut mampu diatasi hanya dalam waktu kurang dari tiga tahun.

Baca Juga: Serang Balik Tom Lembong Soal Hilirisasi, Luhut: Jangan Kasih "Advice" Bohong, Harga Nikel Baik

"Saya masuk di BKPM bulan Oktober 2019, saya diwariskan oleh pemimpin terdahulu saya dengan investasi mangkrak Rp708 triliun," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Kantor BKPM Jakarta, Rabu (24/1). 


 


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x