Kompas TV nasional rumah pemilu

JK Nilai Pemilu 2024 Lebih Buruk dari Zaman Orde Baru, Ini Alasannya

Kompas.tv - 26 Januari 2024, 06:50 WIB
jk-nilai-pemilu-2024-lebih-buruk-dari-zaman-orde-baru-ini-alasannya
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla saat berdialog di di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV bertema Jokowi Intervensi Pesta Demokrasi?, Rabu (10/5/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla menilai proses Pemilu 2024 merupakan yang terburuk dari Pemilu sebelumnya.

Bahkan, menurut JK, sapaan Jusuf Kalla, proses Pemilu 2024 lebih buruk dari zaman orde baru. 

Dalam pengalamannya mengikuti Pemilu, baru di Pemilu 2024 dirinya melihat tekanan hingga intimidasi begitu masif dilakukan. 

JK mengakui di era Orde Baru memang ada pengarahan untuk memenangkan pihak tertentu.

Namun saat itu sistemnya yang dibuat agar bisa mengarahkan. Semisal mengerucutkan partai menjadi tiga, supaya pilihan masyarakat terbatas.

"Itu dibuat sehingga orang mengalir menuju ke situ, mengarahkan. Tapi tidak diancam, nanti dipenjarakan, nanti dituntut tidak boleh ke sini," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (25/1/2024). 

Baca Juga: JK Mengaku Dapat Intimidasi Usai Nyatakan Dukung Anies-Muhaimin: Orang Saya Ada yang Dipenjarakan

"Bahwa ada artinya mengarahkan ada juga, tetapi tidak seperti sekarang masif dari atas ke bawah. Ini kelihatan demokratis calonnya ada tapi diintimidasi lah di apalah, dilaksanakan tidak adil. Berpihak luar biasa," sambung JK. 

Lebih lanjut JK menilai tekanan hingga intimidasi yang muncul dalam proses Pemilu 2024 membuatnya harus turun gunung. 

Sejatinya JK tidak ingin lagi ikut terjun di Pemilu 2024, namun keadaan dan perilaku elit politik, termasuk presiden yang tentu memihak membuat dirinya terlibat dengan mendukung pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. 



Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x