Kompas TV nasional peristiwa

Di Harlah ke-78 Muslimat NU, Jokowi Sebut Sudah Gelontorkan Rp443 Triliun untuk Subsidi dan Bansos

Kompas.tv - 20 Januari 2024, 10:15 WIB
di-harlah-ke-78-muslimat-nu-jokowi-sebut-sudah-gelontorkan-rp443-triliun-untuk-subsidi-dan-bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya di Harlah ke-78 Muslimat NU di GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa pemerintah telah menggelontorkan Rp443 triliun untuk subsidi dan bantuan sosial (bansos) sepanjang tahun 2023.

Hal ini disampaikan ketika ia menyampaikan pidato dalam Harlah ke-78 Muslimat NU yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).

“Pemerintah di tengah keterbatasannya terus berupaya hadir untuk masyarakat. Misalnya di tahun 2023, subsidi dan bansos yang telah kita gelontorkan itu sebesar Rp443 triliun,” kata Jokowi.

Baca Juga: Khofifah: 150 Ribu Jemaah Bakal Hadir ke Stadion GBK untuk HUT ke-78 Muslimat NU

Ia menyebut bahwa nominal tersebut cukup besar untuk didistribusikan ke masyarakat dalam berbagai bentuk bantuan, seperti Kartu Sehat Indonesia dan BPJS Kesehatan agar masyarakat tak kesulitan berobat.

Kemudian, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) hingga Kartu Sembako untuk 9,9 juta keluarga.

“Ya ini tidak semua, itu yang diberikan 9,9 juta keluarga, bukan semuanya diberikan. Kalau ibu-ibu Muslimat NU kan sudah sejahtera,” ucap Jokowi.


Kepala Negara juga menyebutkan bahwa subsidi dan bansos ini diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat agar perekonomian Indonesia tetap tumbuh. Dengan demikian, cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045 dapat terwujud.

Bicara soal ekonomi, Jokowi juga menceritakan keberhasilan Indonesia yang mampu melewati Covid-19. 

Baca Juga: Kata Khofifah soal Kehadiran Jokowi di Harlah Muslimat NU

“Negara lain sampai saat ini ada 96 negara yang masih belum bisa mengatasi ekonominya. Kesehatannya bisa diselesaikan, tapi ekonominya belum bisa diselesaikan di 96 negara. Terpuruk, dan bahkan masuk menjadi pasiennya IMF (International Monetary Fund),” kata Jokowi.

Menurutnya, hal ini berkat peran seluruh komponen bangsa, termasuk anggota Muslimat NU.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x