Kompas TV nasional hukum

Kritik Profesionalisme Polisi di Penangkapan Saipul Jamil, Ketua IPW: Ingin Viral dan Naik Pangkat

Kompas.tv - 12 Januari 2024, 13:23 WIB
kritik-profesionalisme-polisi-di-penangkapan-saipul-jamil-ketua-ipw-ingin-viral-dan-naik-pangkat
Artis Saipul Jamil ditangkap di dekat Halte Busway TransJakarta Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 15.00 WIB. (Sumber: ANTARA/HO-Polsek Tambora)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengungkapkan alasan penangkapan artis Saipul Jamil dan asisten pribadinya, Steven, di dekat Halte TransJakarta Jelambar, Jakarta Barat, pada Jumat (5/1/2024) lalu.

Video penangkapan Saipul Jamil di Jelambar tengah ramai di media sosial. Dalam video tersebut, tampak polisi berpakaian sipil yang mencegat mobil yang dikendarai Saipul dan Steven dan meminta mereka keluar. 

Saipul yang ketakutan dan merasa hendak dirampok karena polisi tersebut menodong pistol.

Baca Juga: Diduga Langgar Prosedur, Polisi yang Tangkap Saipul Jamil Diperiksa Propam dan Dibebastugaskan

Sugeng Teguh Santoso menilai bahwa polisi sengaja melakukan penangkapan dengan cara tersebut karena ingin viral. Ia menjelaskan bahwa dalam kepolisian, penangkapan adalah sebuah prestasi.

Menurutnya, prestasi dalam penangkapan ini menjadi salah satu upaya agar anggota polisi tersebut naik pangkat.

“Pertama, polisi yang menangkap ini memiliki kesadaran bahwa ia ingin agar penangkapannya itu dimaknai sebagai prestasi. Jadi mau diviralkan,” kata Sugeng dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (12/1/2024).

“Mereka (polisi) tidak mau gambling dengan tujuannya, yakni supaya terangkat, diviralkan, dia mendapat penghargaan,” sambungnya.

Sugeng menilai, jika orang yang ditangkap bukan Saipul Jamil yang notabene merupakan publik figur, maka penangkapannya tidak akan seramai ini.

“Kalau bukan Saipul Jamil, ini ceritanya nggak perlu ada rame-rame begini. Senyap, dugaan saya,” jelasnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x