Kompas TV nasional politik

Ketua Pemuda Muhammadiyah Tanggapi Kelakar Zulhas soal Tahiyat: Perlu Beragam Sudut Pandang

Kompas.tv - 21 Desember 2023, 14:10 WIB
ketua-pemuda-muhammadiyah-tanggapi-kelakar-zulhas-soal-tahiyat-perlu-beragam-sudut-pandang
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas saat meninjau Pasar Tanah Abang, Kamis (28/9/2023). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

Lalu Pasal 1 Penetapan Presiden Republik Indonesia Nomor  1/PNPS Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan Dan/Atau Penodaan Agama. Ketiga, Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19  Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008,  perlu diperhatikan dalam Lampiran SKB UU ITE bahwa perbuatan yang dilarang dalam Pasal 28 ayat (2) UU ITE motifnya membangkitkan rasa kebencian  dan/atau permusuhan atas dasar SARA. 

Kelima, kelakar Zulhas tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai upaya penistaan agama  karena sama sekali tidak ada motif mempengaruhi, menggerakkan masyarakat,  menghasut/mengadu domba dengan tujuan menimbulkan kebencian, dan/atau  permusuhan atas dasar SARA.


 

“Pemuda Muhamamdiyah mengimbau segenap anak bangsa untuk tidak menjadikan  ini sebagai polemik yang dapat berujung pada kegaduhan dan mengusik rasa  persaudaraan, terlebih jika diskursus ini ditarik ke ranah politik dan Pilpres.”

“Kita tentu sebagai bangsa yang memiliki nilai keluhuran yang tinggi dan keadaban maka mari kita maknai ini sebagai proses pendewasaan kita dalam beragama dan berpolitik  yang rahmatan lil’alamin,” bebernya.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Klaim Jokowi Gabung PAN, Ini Tanggapan Jokowi dan Hasto Kristiyanto!

Sebelumnya, Zulhas berkelakar tentang gerakan salat hingga diam usai pembacaan surat Al-Fatihah ketika salat.

Ua juga sempat mengungkapkan keheranan soal perubahan sikap akhir-akhir ini tepatnya di tahun politik.

"Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah."

"Jadi kalau salat Maghrib baca, 'waladholin... ', Al-Fatihah baca 'waladholin..' Ada yang diem sekarang, pak. Lho kok lain," kata Zulhas.

Menurutnya, hal itu karena kecintaan mereka pada Prabowo Subianto.

Zulhas juga mengatakan ada yang duduk tahiyat menunjuk menggunakan dua jari.

"Itu kalau tahiyatul akhir awalnya gini (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah)," ucap Zulhas.



Sumber : tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x