Kompas TV nasional rumah pemilu

PPATK: Dugaan Transaksi Janggal Pemilu Mengalir ke Banyak Parpol, Akan Dikaji Semua

Kompas.tv - 17 Desember 2023, 22:05 WIB
ppatk-dugaan-transaksi-janggal-pemilu-mengalir-ke-banyak-parpol-akan-dikaji-semua
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan PPATK, Selasa (21/3/2023). (Sumber: Youtube DPR RI)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyatakan bahwa dugaan transaksi janggal terkait Pemilu 2024 mengalir ke banyak partai politik. Ivan pun berjanji pihaknya akan mendalami semua aliran dana mencurigakan untuk mendanai kampanye Pemilu 2024.

"Iya, (mengalir ke) banyak parpol. Kami lakukan kajian semua," kata Ivan, Minggu (17/12/2023).

Baca Juga: Ganjar Respons Temuan PPATK soal Sumber Dana Kampanye Diduga dari Tindak Pidana: Warning bagi Semua

Ivan menegaskan pengawasan transaksi keuangan yang dilakukan PPATK tidak terkait kepentingan politis. Ivan menyebut PPATK memeriksa transaksi-transaksi keuangan untuk menghindarkan pelaku kriminal memanfaatkan penyelenggaraan pemilu.

“Kami hanya melakukan pemantauan terkait potensi pemilu dieksploitasi oleh para pelaku kriminal dengan menggunakan dana-dana ilegal dalam mendukung kontestasi,” kata Ivan dikutip Kompas.com.

PPATK sendiri telah menyerahkan laporan transaksi janggal terkait Pemilu 2024 kepada aparta penegak hukum, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebelumnya, Ivan melaporkan bahwa PPATK mendeteksi dugaan pendanaan kampanye Pemilu 2024 dari sumber-sumber ilegal, termasuk tambang ilegal yang nilainya mencapai triliunan rupiah.

PPATK sendiri tidak menyebut nama caleg atau partai yang diuga menggunakan dana hasil tindak pidana.

"Kami lihat transaksi terkait dengan pemilu masif sekali laporannya ke PPATK. Kenaikan lebih dari 100 persen. Di transaksi keuangan tunai, transaksi keuangan mencurigakan, ini kami dalami," kata Ivan, Kamis (14/12) lalu.

Ivan juga menyorot sejumlah kegiatan kampanye yang digelar tanpa pergerakan transaksi dalam Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK). 

“Artinya ada ketidaksesuaian. Pembiayaan kampanye dan segala macam itu darimana kalau RKDK tidak bergerak? Kita melihat ada potensi seseorang mendapatkan sumber ilegal untuk membantu kampanye,” kata Ivan.

Baca Juga: Kepala PPATK Bongkar Dugaan Dana Kampanye Pemilu Berasal dari Tambang Ilegal, Jumlahnya Triliunan

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x