Kompas TV nasional rumah pemilu

Ngaku Sering Diskusi soal HAM, Jubir TPN Ganjar-Mahfud: Untuk Menjawab Kepastian Hukum Prabowo

Kompas.tv - 13 Desember 2023, 19:15 WIB
ngaku-sering-diskusi-soal-ham-jubir-tpn-ganjar-mahfud-untuk-menjawab-kepastian-hukum-prabowo
Jubir TPN Ganjar Prabowo-Mahfud MD mengaku timnya sering berdiskusi tentang penanganan kau pelanggaran hak asasi manusia (HAM). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI nomor urut 3 Ganjar Prabowo-Mahfud MD sering berdiskusi tentang penanganan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Choirul Anam, dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (13/12/2023).

Menurutnya, diskusi yang dilakukan untuk membahas persoalan pelanggaran HAM tersebut juga untuk kepentingan Capres RI nomor urut 2, Prabowo Subianto,  dan kepentingan sistem hukum.

“Sebenarnya ini kalau di diskusi kami ini juga untuk kepentingan Pak Prabowo dan kepentingan sistem hukum kita,” kata Anam, yang pernah jadi komisioner Komnas HAM itu.

Sebab, kata Choirul Anam, kita sudah memilih negara hukum, dan hal paling krusial dalam negara hukum adalah kepastian hukum.

“Ini juga untuk menjawab kepastian hukum bagi Pak Prabowo," katanya.

Baca Juga: Bawa Gagasan Masing-Masing, Ini Kata Penutup Anies-Prabowo-Ganjar di Akhir Debat Capres!

“Jangan sampai Pak Prabowo statusnya nggak jelas gitu, nggak memiliki kepastian hukum, terus jadinya kayak begini terus, seolah-olah setiap lima tahun sekali divibrasi, padahal nggak, setiap minggu,” bebernya.

Dalam dialog tersebut, awalnya ia menjawab pertanyaan Ganjar yang mengaku tidak puas atas jawaban Prabowo dalam debat perdana capres pada Selasa (12/12/2023).

Anam menjawab dengan menjelaskan bahwa Ganjar dan Mahfud serta tim pemenangan sering berkomunikai dengan masyarakat.

“Apalagi beliau berdua juga memang ke mana-mana. Salah satu juga ditanya bagaimana penanganan pelanggaran HAM yang berat.”



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x