Kompas TV nasional rumah pemilu

Ganjar akan Copot Menteri yang Korupsi, Sebut Zaken Kabinet Tak Terlaksana Kalau Pemimpin Terlibat

Kompas.tv - 23 November 2023, 23:07 WIB
ganjar-akan-copot-menteri-yang-korupsi-sebut-zaken-kabinet-tak-terlaksana-kalau-pemimpin-terlibat
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawaprs) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di acara Gagas RI, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Deni Muliya

SURABAYA, KOMPAS.TV - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan, dirinya akan mencopot menteri atau anak buahnya, apabila menjadi Presiden, yang terbukti melakukan praktik korupsi.

Ia mengatakan, sebagai pemimpin Provinsi Jawa Tengah (Jateng) ia tak pernah melakukan korupsi, di antaranya menerima suap atau memeras orang lain.

"Saya sebagai gubernur pengalaman, kalau kemudian saya terima sogokan, kalau saya meres-meres (memeras -red), kalau saya korup, maka kami tidak bisa dipercaya," kata Ganjar dalam acara Gagas RI di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/11/2023).

"Tapi kalau kita tegas, maaf terpaksa, saya harus nyopot anak buah saya, karena dia terlibat, dan praktik (korupsi -red) itu ada," sambungnya.

Menurut Ganjar, langkah tegas pemimpin mencopot anak buahnya yang korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) itu akan membalik fakta yang banyak terjadi selama ini.

Baca Juga: Jika Jadi Presiden-Wapres, Ganjar-Mahfud Buat Zaken Kabinet, Angkat Menteri Tak Pakai Jatah-Jatahan

"Ini membalikkan fakta, di mana seorang pemimpin yang biasanya, maaf dengan segala hormat saya, kolusi dengan anak buahnya untuk mengambil atau mendapatkan setoran, hari ini kita balik," ucapnya.

"Maaf, kita tidak sedang kolusi, tapi kamu melanggar dan saya harus memberikan contoh itu, kamu saya copot," sambung Ganjar, mencontohkan saat dirinya mencopot anak buah.

Ia pun menyebut, apabila terpilih sebagai presiden dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2023, dirinya dan cawapres Mahfud MD akan menerapkan zaken kabinet.

"Zaken kabinet pun tidak akan bisa dilaksanakan kalau pemimpinnya terlibat, pemimpin tertingginya," jelas Ganjar.

Zaken kabinet merupakan kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu.

Baca Juga: KG Media Gelar Gagas RI Undang 3 Capres-Cawapres untuk Bahas Visi-Misi Menuju Indonesia Emas 2045

Sebelumnya, Mahfud MD mengungkapkan bahwa dirinya dan Ganjar akan membuat zeken kabinet dengan menyeleksi dan menguji orang-orang yang akan diangkat menjadi menteri.

"Kami akan melakukan rekrutmen kementerian itu dengan zaken kabinet, itu kesepakatan awal," jelas Mahfud.

"Secara politik, ya nanti pengangkatan para menteri itu bukan karena politik dagang sapi, harus dicari orang-orang yang punya track record yang bersih, yang kemudian juga punya keberanian untuk melakukan penataan di institusinya masing-masing, terutama di tingkat kabinet," ujarnya.

Mahfud mengatakan, hampir semua orang tahu bahwa penyusunan kabinet dipengaruhi oleh partai koalisi yang meminta jatah.

Namun, ia menekankan bahwa pihaknya sudah sepakat tidak ada jatah menteri untuk partai koalisi.

"Kami sudah berbicara dengan Pak Ganjar, dengan partai koalisi. Besok nggak pakai jatah-jatahan, lho," tegas cawapres Ganjar yang maju di Pilpres 2024 itu.

Baca Juga: Janji Mahfud MD: Nanti Pengangkatan Para Menteri Itu Bukan karena Politik Dagang Sapi

Ia menegaskan bahwa meski nantinya ada partai yang mengajukan nama menteri, pihaknya akan melakukan seleksi atau menguji.

"Kalau anda punya, taruh lah jatah menteri tetapi orangnya harus benar kita uji bersama, jangan asal orang ingin dapat lalu sekadarnya saja diberikan ke pemerintah untuk diangkat menjadi menteri," tutur Mahfud.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x