Kompas TV nasional rumah pemilu

Setelah Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud juga Ditanya Soal Jatah Menteri dari Muhammadiyah

Kompas.tv - 23 November 2023, 17:45 WIB
setelah-anies-muhaimin-ganjar-mahfud-juga-ditanya-soal-jatah-menteri-dari-muhammadiyah
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD hadir dalam acara acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kamis (23/11/2023). (Sumber: YouTube TvMu Channel)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat kesempatan untuk memaparkan visi misi dan program acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). 

Di akhir sesi tanya jawab dari audiens dan panelis, Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang menjadi moderator tanya jawab memberi pertanyaan kepada Ganjar dan Mahfud. 

Yakni soal kemungkinan ada kader perempuan di kabinet Ganjar-Mahfud jika mendapat amanat rakyat memimpin Indonesia 2024-2029. 

"Apakah ada perempuan dari Muhammadiyah yang akan masuk kabinet Pak Ganjar dan Pak Mahfud?" ujar Abdul di sesi akhir jelang penutupan diskusi, Kamis (23/11/2023).

Merespons pertanyaan itu, Ganjar langsung memastikan dirinya akan memberi kesempatan bagi kader perempuan Muhammadiyah di duduk di kabinet jika terpilih dalam Pilpres 2024. 

Baca Juga: Saat Ganjar Dicecar Pertanyaan Mahasiswa di Dialog Terbuka Muhammadiyah, Singgung 'Drakor’

Namun, dia memberi syarat perempuan tersebut harus menjadi bagian dari tim pemenangannya di Pilpres 2024.

"Oh pasti. Dengan satu syarat perempuan itu menjadi tim sukses saya hari ini," uajr Ganjar dengan berkelakar.

Sebelumnya Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar juga mendapat pertanyaan yang sama dari Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.

Pertanyaan yang diajukan Mu'ti di akhir sesi tanya jawab yakni jika Anies dan Muhaimin terpilih apakah akan mengangkat menteri dari kader Muhammadiyah. Menurut Mu'ti pertanyaan tersebut tidak ilmiah tetapi penting.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x