Kompas TV nasional humaniora

Usai Bicara Kepemimpinan yang Kuat di Acara LDII, Jokowi Sebut Nama Prabowo

Kompas.tv - 7 November 2023, 12:16 WIB
usai-bicara-kepemimpinan-yang-kuat-di-acara-ldii-jokowi-sebut-nama-prabowo
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memberi sambutan dalam Rakernas LDII 2023 di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menjelaskan tentang tantangan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia ke depan, dan harus diselesaikan dengan kepemimpinan yang kuat .

Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan saat membawakan sambutan dalam pembukaan Rapat Kerja nasional (Rakernas) LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)  di Jakarta, Selasa (7/11/2023.

Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, kata Jokowi,  bukan hanya dari dalam negeri, tetapi juga secara global.

“Ini justru yang banyak memang dari tantangan globalnya. Satu, ketidakpastian ekonomi global. Nggak jelas sekarang ekonomi global arahnya mau ke mana,” jelasnya.

“Baru bisa menyelesaikan satu saja, muncul persoalan ekonomi yang lain, sehingga sekali lagi dibutuhkan kepemimpinan yang kuat.”

Seusai menjelaskan hal itu, Jokowi kemudian mengomentari penampilan pencak silat yang sebelumnya ditampilkan.

Baca Juga: Kelakar Jokowi soal Prabowo, Puji Silat di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia

“Yang ditampilkan tadi pencak silat tadi bener, karena ketuanya Pak Prabowo, Sekjennya Pak Teddy. LDII itu kalau gini-gini pinter banget, memberi simbol-simbol gitu lho.”

Kemudian Jokowi melanjutkan pembahasan mengenai tantangan global yang akan dihadapi Indonesia ke depannya.


 

“Jadi yang pertama, ketidakpastian ekonomi global yang sulit diprediksi, sulit dihitung, sulit dikalkulasi.”

“Kedua, perubahan iklim yang juga sulit dihitung dan silit diprediksi. Dulu kita kalau ada perubahan iklim ya hanya dalam kata-kata, tapi sekarang sudah nyata,” tuturnya.

Dampak dari perubahan iklim salah satunya adalah kekeringan, yang terjadi hampir di semua negara.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Dukungan ke Palestina Tidak akan Surut, Puji Menlu Retno Paling Garang di DK PBB

“Panas bumi yang naik, gelombang panas. Kita ada tujuh provinsi kemarin yang kekeringan, sehingga produksi beras kita menurun.”

“Semua merasakan, sehingga kalau dulu kita mau impor beras, semua negara menyodorkan, ‘Pak, kami punya sekian juta ton, kami punya,kami punya’, tapi sekarang ini mau impor beras, tanya ke Pak Zulkifli Hasan, sulit mencari barangnya,” beber Jokowi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x