Kompas TV nasional peristiwa

27 Oktober Jadi Hari Penerbangan Nasional: Sejarah hingga Semangat untuk Masa Depan

Kompas.tv - 27 Oktober 2023, 04:00 WIB
27-oktober-jadi-hari-penerbangan-nasional-sejarah-hingga-semangat-untuk-masa-depan
Ilustrasi Pesawat (Sumber: Freepik)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Hari Penerbangan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Oktober, bukan sekadar momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Lebih dari itu, tanggal tersebut menjadi saksi perjalanan penting dalam membangun semangat dan nasionalisme bangsa.

Sebelumnya, Hari Penerbangan Nasional pernah dirayakan pada tanggal 9 April antara tahun 1962 hingga 1974. Namun, karena tidak ada dasar hukum yang jelas untuk tanggal tersebut, peringatan ini kemudian diubah menjadi tanggal 27 Oktober.

Pada tanggal yang sama di tahun 1945, pesawat bersimbol merah putih pertama kali mengudara di langit Indonesia, mengukuhkan tekad kemerdekaan dan identitas Republik Indonesia.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, berikut adalah sejarah dan 4 semangat pada Hari Penerbangan Nasional.

Sejarah Hari Penerbangan Nasional

Penetapan Hari Penerbangan Nasional berlandaskan penerbangan bersejarah pertama pesawat dengan bendera merah putih di Indonesia setelah kemerdekaan pada tanggal 27 Oktober 1945.

Agustinus Adisucipto yang menjadi pilotnya menggunakan pesawat cureng yang sebelumnya merupakan milik tentara Jepang dan disita ketika Indonesia merebut Lapangan Udara Maguwo Yogyakarta.

Pesawat-pesawat tersebut awalnya rusak, tetapi teknisi Indonesia berhasil memperbaikinya, mencat ulangnya dengan warna merah putih menyerupai bendera Republik Indonesia, sehingga pesawat ini menjadi simbol identitas Indonesia.

Baca Juga: Incar Wisman, Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan Rute-Rute Internasional Favorit

Peristiwa ini memiliki dampak besar dalam memupuk semangat nasionalisme dan kebanggaan dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Terutama karena peristiwa ini terjadi sehari sebelum peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1945.

Meskipun dilakukan dengan fasilitas yang sangat terbatas, peristiwa ini memotivasi para pejuang dan rakyat Indonesia untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Saat ini, pesawat cureng tersebut telah direstorasi dan dipajang di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta sebagai penghormatan atas jasa pesawat tersebut dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Meskipun sudah 78 tahun berlalu sejak peristiwa bersejarah tersebut, semangat dari peristiwa terbangnya pesawat beridentitas merah putih tersebut masih tetap ada hingga sekarang.

Selain mengingatkan kita akan pentingnya keberanian dan semangat nasionalisme, peristiwa ini juga mengajarkan kita beberapa pelajaran berharga. Berikut adalah empat semangat yang bisa kita ambil dari peristiwa bersejarah ini:




Sumber : Kementerian Keuangan Republik Indonesia


BERITA LAINNYA



Close Ads x