Kompas TV nasional hukum

Psikolog Forensik Duga Anak Anggota DPR yang Aniaya Pacar Sudah Pikirkan Kemungkinan Kematian Korban

Kompas.tv - 7 Oktober 2023, 09:34 WIB
psikolog-forensik-duga-anak-anggota-dpr-yang-aniaya-pacar-sudah-pikirkan-kemungkinan-kematian-korban
Ilustrasi. Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menduga GRT, yang diduga menganiaya pacarnya, DSA (29), sudah memikirkan kemungkinan kematian korban saat melakukan aksinya. (Sumber: THINKSTOCK)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

Yang perlu diselidiki, sambungnya, adalah ada tidaknya kontrol diri sebagai perwujudan kesadaran GRT.

Ia mengatakan ada sejumlah hal yang perlu ditemukan untuk memastikannya, yakni pola eskalasi perilaku kekerasan GRT terhadap DSA.

Selanjutnya, rentang waktu kekerasan secara keseluruhan, serta interval antara episode kekerasan yang satu dan lainnya.

Baca Juga: Anak Anggota DPR Aniaya Wanita hingga Tewas, Hotman Paris Siap Bantu Keluarga Korban

Ia juga menyarankan untuk memeriksa ponsel untuk memantapkan ada tidaknya pesan atau komunikasi yang menggenapi eskalasi kekerasan GRT terhadap DSA.

Polisi telah menetapkan GRT sebagai tersangka. Polisi menjeratnya dengan pasal berlapis, masing-masing Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan dan atau Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan matinya seseorang.

Kronologi Versi Pengacara Korban

Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, GRT diduga menganiaya pacarnya, DSA (29), hingga meninggal di sebuah kelab malam di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/10/2023) malam.

DSA, warga Sukabumi, Jawa Barat diduga dianiaya GRT usai terjadi perselisihan antara keduanya di diskotek.

Pengacara korban, Dimas Yemahura, menyebut tewasnya DSA diduga karena penganiayaan.

Polrestabes Surabaya mengaku telah memeriksa belasan saksi dan mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian perkara. Jenazah korban pun diautopsi di RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Dimas mengungkapkan, peristiwa penganiayaan bermula ketika korban bersama GRT dan teman-temannya mendatangi sebuah diskotek di Jalan Mayjend Jonosewojo Surabaya pada Selasa (3/10) malam.

Saat berada di diskotek, DSA dan GRT cekcok dan diduga pelaku melakukan tindak kekerasan.

“Mbak DSA pada Selasa malam diajak oleh teman-temannya termasuk saudara RT ke klub malam. Kemudian di dalam itu ada perselisihan antara saudara RT ini dengan Mbak DSA,” kata Dimas, dikutip Kompas.com.

Korban diduga dianiaya hingga tak sadarkan diri di lantai bawah gedung. Alih-alih menolong, langkah pertama GRT adalah merekam dan menertawakan korban.

"Saudara RT malah memvideo Mbak DSA yang tergeletak di halaman basement dan mengatakan dia enggak tahu kenapa tergeletak," kata Dimas.


 




Sumber : Tribunnews.com, Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x