Kompas TV nasional peristiwa

Pemilik Identitas Asli dari Dokter Gadungan Susanto Buka Suara: 2 Tahun Tak Tahu Datanya Dicuri

Kompas.tv - 15 September 2023, 05:27 WIB
pemilik-identitas-asli-dari-dokter-gadungan-susanto-buka-suara-2-tahun-tak-tahu-datanya-dicuri
Dokter Anggi Yurikno, dokter asli yang menjadi korban pencurian dan penyalahgunaan data oleh dokter gadungan bernama Susanto, di Kompas Malam, Kompas TV, Kamis (15/9/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter Anggi Yurikno, dokter asli yang menjadi korban pencurian dan penyalahgunaan data oleh dokter gadungan bernama Susanto, buka suara.

Dokter Anggi mengaku baru mengetahui tentang pencurian data tersebut pada Juli 2023 saat dihubungi PT Pelindo Husada Citra (PHC), Surabaya, tempat kerja Susanto saat berpura-pura menjadi dokter.

Ia mengaku tak mengenal Susanto sebelum ia dipanggil ke Surabaya, Jawa Timur untuk menjadi saksi.

"Nggak kenal sama sekali, gimana orangnya belum pernah ketemu juga selama ini. Baru pertama bertemu itu waktu saya dipanggil ke Surabaya sebagai saksi. Kaget juga," kata Anggi di Kompas Malam, Kompas TV, Kamis (14/9/2023).

Ia lantas meminta PHC untuk menindak dokter gadungan yang berpura-pura menjadi dirinya itu.

"Saya kan nggak tahu selama dua tahun, jadi ya saya minta ke PHC untuk langsung ditindak, waktu saya tahu dari PHC-nya," jelasnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan SMK, Buruan Cek Sebelum Ditutup

Ia mengaku, selama dua tahun belakangan tak pernah mengalami kendala terkait data pribadinya.

Menurut Anggi, semua data miliknya telah dicuri dan disalahgunakan oleh Susanto, mulai dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) hingga sertifikat-sertifikat dokter.

"Semua, data saya dari surat tanda registrasi dokter, KTP, semua sertifikat yang saya punya," terangnya.

Susanto, kata Anggi, mengaku mendapatkan data-data pribadinya dari makelar penjual data di Facebook.

"Keterangan BAP di Surabaya itu didapatkan dia dari Facebook, kayak makelar-makelar yang jual jasa, jual biodata, memang banyak di Facebook juga saya lihat secara pribadi memang jual data," ungkapnya.

Ia pun mengaku heran, karena merasa tak pernah mengunggah data pribadi ke media sosial.

"Seingat saya, selama saya kerja, saya belum pernah mengupload data sama sekali," jelasnya. 

Baca Juga: Cara Cek Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ini Link Resminya

Saat melamar kerja pun, kata dia, data-data pribadinya ia kirimkan melalui email (surel).

"Saya nggak berani juga untuk ngupload (mengunggah) ke Facebook," tuturnya.

Atas tindakan Susanto, Anggi merasa dirugikan secara moral meski tak mengalami kerugian materiil.

"Untuk kerugian, saya nggak ada kerugian material, cuma memang kerugian secara moriil, karena kan mencatut nama saya, apa yang dilakukan, tindakan Mas Susanto yang dilakukan selama ini dengan nama saya," kata Anggi.

Sebelumnya, penipuan dokter gadungan Susanto terbongkar saat PT PHC akan memperpanjang kontrak pada bulan April-Mei 2023. 

Corporate Secretary PT PHC Surabaya, Imron Soewono menyebut, pihaknya tengah mencari informasi mengenai nama samaran yang digunakan oleh Susanto, yakni dr Anggi Yurikno. 

Akhirnya pihaknya mendapatkan informasi bahwa identitas asli Susanto yang ternyata lulusan sekolah menengah atas (SMA).

"Kami pernah baca artikelnya pada salah satu media, yang bersangkutan itu sudah pernah ditahan selama empat tahun," kata Imron, Rabu (13/9/2023).

Baca Juga: Tak Hanya RS PHC Surabaya, 3 Instansi Lain Pernah jadi Korban Dokter Gadungan Susanto!

Imron menambahkan, Susanto pernah menjabat sebagai kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah Kalimantan. Selain itu, Susanto juga pernah menjadi direktur salah satu rumah sakit. 

"Menemukanlah data kasus 2011 dan sebelumnya pernah jadi kepala UPT, kepala direktur rumah sakit, ternyata beliau ini residivis," ungkapnya.

Imron pun menekankan bahwa Susanto kerap melakukan penipuan sebagai dokter gadungan di berbagai tempat. 

"Beliau ini sudah sering sekali melakukan penipuan seperti ini dan ini bukan yang pertama. Bahkan pernah di rumah sakit pemerintah juga," terangnya. 

Atas peristiwa ini, PT PHC langsung melaporkan kasus penipuan Susanto kepada pihak kepolisian. 

Imron berharap, tidak ada pelaku lainnya yang berusaha melakukan kejahatan serupa. 


 

"Kami tidak berharap ada Susanto-Susanto lagi nantinya dan enggak ada korban lagi, itu yang sebenarnya komitmen manajemen. Kami punya tanggung jawab moral di sini," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.



Sumber : Kompas TV, Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x