Kompas TV nasional hukum

Alasan Wowon Pembunuh Berantai Mengontrak Rumah di Bekasi, Ternyata demi Membunuh Istrinya

Kompas.tv - 14 Agustus 2023, 18:28 WIB
alasan-wowon-pembunuh-berantai-mengontrak-rumah-di-bekasi-ternyata-demi-membunuh-istrinya
Tersangka kasus pembunuhan berantai Cianjur-Bekasi, Wowon, memberikan keterangan di depan para wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/2/2023). (Sumber: Kompas TV/Ant)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

BEKASI, KOMPAS.TV - Terdakwa Wowon Erawan alias Aki kembali menjalani persidangan lanjutan terkait kasus pembunuhan berantai terhadap istri dan anaknya di Pengadilan Negeri Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8/2023).

Dalam persidangan tersebut, terungkap alasan Wowon yang berasal dari Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, itu mengontrak sebuah rumah di Bekasi.

Ternyata, Wowon sengaja mengontrak rumah di wilayah Bantargebang, Bekasi, hanya demi membunuh istrinya yang bernama Ai Maimunah.

Baca Juga: Cerita Wowon Tipu Siti yang Tergiur Penggandaan Uang dari Trik Amplop, saat Ditagih Korban Dibunuh

Demikian hal tersebut diungkapkan Wowon saat bersaksi dalam persidangan tersebut. Wowon mengaku sakit hati hingga akhirnya memutuskan untuk membunuh wanita berusia 40 tahun itu.

Awalnya, Hakim Ketua Suparna bertanya alasan Wowon menyewa rumah di wilayah Bantargebang, Kota Bekasi pada akhir Desember 2022.

"Tujuan (selain mengontrak) ada lain ada tidak?" kata Hakim Ketua Suparna.

Menjawab pertanyaan hakim ketua, Wowon mengatakan bahwa ia mengontrak rumah di Bekasi untuk istrinya, Ai Maimunah. Namun, bukan tanpa alasan ia menyewa rumah tersebut.

Wowon mengaku sakit hati karena tidak dijenguk oleh korban Ai Maimunah selaku istrinya ketika sedang sakit. 

"Waktu dulu kan saya di rumah sakit, dia enggak nengok saya, saya sakit hati,” ujar Wowon.

Lebih lanjut, Wowon menambahkan, ia kemudian terpikir untuk membunuh istrinya dengan cara diracun lewat minuman.

“Saya menyuruh Pak Solihin 'gimana kalau namanya Ai dikasih minum kopi saja pakai obat racun'," ucap Wowon.

Baca Juga: Pengakuan Terbaru Wowon Bunuh Istri dan Mertuanya: Cemburu Korban Selingkuh hingga Tak Diberi Uang

"Tujuannya apa dikasih racun? Biar apa?" tanya Suparna.

"Biar mati," jawab Wowon singkat.

Ruang persidangan pun seketika hening ketika Wowon menjawab demikian. Hakim ketua pun tampak tidak percaya alasan Wowon membunuh Ai hanya karena sakit hati.

Majelis hakim pun mencecar alasan lain Wowon membunuh istrinya. Ternyata, sakit hati Wowon juga karena cemburu lantaran istrinya berselingkuh.

"Kenapa kepikiran membunuh? Apa?" tanya hakim.

"Waktu dulu itu, satu, enggak dijenguk, keduanya, dia banyak selingkuh," tutur Wowon.

Hakim kemudian berupaya mendalami soal perselingkuhan yang disebut Wowon, apakah hanya pikirannya atau memang melihatnya secara langsung. 

"Itu hanya pikiran atau pernah melihat?" tanya hakim.

"Pernah melihat," jawab Wowon.


Seperti diketahui, tiga terdakwa yaitu Wowon, Solihin, dan Dede didakwa melakukan pembunuhan berencana. Mereka kemudian didakwa melanggar Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Baca Juga: Janji Berikan Rp25 Juta, Duloh Ajak Mertua Wowon Berhubungan Intim Lalu Membunuhnya

Ketiganya didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).

Pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi kemudian menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang melakukan penipuan dan pembunuhan.

Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan, serta menggandakan uang.

Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut. Saat itulah para korban dihabisi.

Dari penelusuran penyidik, terdapat lima korban yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Halimah, Noneng, Wiwin, Bayu (2), dan Farida. Kemudian, terdapat satu korban lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat.

Baca Juga: Mayor Dedi Hasibuan Tak Langgar Pidana Geruduk Polrestabes Medan, Kini Dikembalian ke Kodam I/BB

 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x