Kompas TV nasional rumah pemilu

Survei SMRC Mei 2023: AHY Paling Kompetitif dalam Bursa Bakal Cawapres Anies Baswedan

Kompas.tv - 29 Juni 2023, 19:03 WIB
survei-smrc-mei-2023-ahy-paling-kompetitif-dalam-bursa-bakal-cawapres-anies-baswedan
Foto arsip. Pertemuan Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (7/10/2022). (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei nasional yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilaksanakan pada Mei 2023 menunjukkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, paling kompetitif dalam bursa bakal cawapres Anies Baswedan.

AHY dinilai sebagai tokoh paling kompetitif untuk mendampingi bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies, dalam menghadapi dua bakal capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Pendiri SMRC Prof. Saiful Mujani mengatakan sebenarnya nama AHY berada di bawah Sandiaga Uno yang meraih dukungan responden sebesar 21,9 persen dalam bursa bakal cawapres Anies.

Namun, kata dia, saat survei dilakukan, Sandi belum bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Waktu kami lakukan studi ini bulan Mei, kami masukkan nama Sandi waktu itu, kami melihat, Sandiaga cukup menonjol dibanding nama-nama yang lain," jelas Saiful, dipantau dari diskusi bertajuk “Bakal Calon Wakil Presiden Pilihan Publik” melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (29/6/2023).

"Tapi kalau Sandiaga dikeluarkan, tentu saja di sini yang nomor duanya adalah AHY, dengan selisih yang cukup jauh dengan Erick Thohir, Mahfud MD, dan seterusnya," imbuhnya.

Baca Juga: Survei SMRC: Erick Thohir dan Sandiaga Uno Bersaing dalam Bursa Cawapres Ganjar

Usai Sandi memutuskan untuk bergabung dengan PPP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, kata Saiful, analisis terkait mantan politikus Partai Gerindra itu dengan Anies pun tak bisa dilakukan lebih jauh.

"Karena sudah bergabung dengan PPP yang sudah mendukung Ganjar, tentu saja ini menjadi tidak bisa dianalisis lebih jauh, karena Sandiaga harus dipilih, dia menjadi bakal calon untuk Ganjar, tidak bisa untuk Anies," urainya.

Sandi dan AHY merupakan dua dari sepuluh nama lain yang dipilih SMRC dalam skema bursa bakal cawapres Anies untuk menghadapi Ganjar dan Prabowo.

AHY mendapatkan suara responden yang signifikan (16,7 persen), melebihi suara untuk Erick Thohir (9,6 persen); Mahfud MD (9 persen); dan Khofifah Indar Parawansa (6,1 persen).

Kemudian Airlangga Hartarto (5,7 persen); Andika Perkasa (3,5 persen); Ahmad Heryawan (1,9 persen); Said Aqil Siroj (0,8 persen); Yahya Cholil Staquf (0,5 persen); dan masih ada 24,3 persen responden yang belum menjawab.

"Jadi yang kompetitif di sini ada dua nama ya, Sandiaga Uno dan AHY," terang Saiful.

Baca Juga: Nasdem Minta Tak Ada yang Benturkan AHY dengan Yenny Wahid

Akan tetapi, karena Sandiaga telah menjadi bagian dari PPP yang berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Saiful pun menegaskan AHY menjadi satu-satunya nama paling kompetitif dalam bursa bakal cawapres Anies Baswedan.

"AHY yang paling kompetitif, jadi ada perbedaan 7 persen, ini margin of error-nya sekitar 3 persen. Jadi itu signifikan perbedaan itu, antara Erick dengan AHY," tegasnya.

Pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam riset nasional ini ialah:

"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang ini, Anies Baswedan maju sebagai calon presiden berhadapan dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, siapa calon wakil presiden yang menurut Ibu/Bapak terbaik untuk mendampingi Anies Baswedan di antara nama-nama berikut ini?"

Menurut Saiful, jawaban atas model pertanyaan ini menunjukkan sepuluh nama yang dipilih di dalam bursa bakal cawapres terdistribusi cukup merata.

"Pilihan masyarakat itu terdistribusi cukup menyebar dan tidak ada yang terlalu menonjol dalam hal ini. Jadi tidak ada yang mendapat dengan selisih misal 10 persen gitu, itu tidak ada," terangnya.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x