Kompas TV nasional politik

Jokowi akan Cawe-Cawe Pilpres, Anies: Ada Kekhawatiran Kriminalisasi dan Ketidaknetralan

Kompas.tv - 30 Mei 2023, 17:18 WIB
jokowi-akan-cawe-cawe-pilpres-anies-ada-kekhawatiran-kriminalisasi-dan-ketidaknetralan
Anies Baswedan mengaku menerima ungkapan kekhawatiran tentang kriminalisasi hingga ketidaknetralan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu), Selasa (30/5/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV – Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengaku menerima ungkapan kekhawatiran tentang kriminalisasi hingga ketidaknetralan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).

Menurut Anies, kekhawatian yang ada tersebut berawal dari munculnya pernyataan bahwa presiden akan bersikap tidak netral dan akan cawe-cawe dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) RI 2024.

“Jadi, merespons pemberitaan yang mengungkapkan bahwa presiden mengambil sikap untuk akan bersikap tidak netral dan akan cawe-cawe. Semenjak malam sampai tadi siang, kami banyak sekali menerima ungkapan, aspirasi, dan kekhawatiran,” jelasnya dalam konferensi pers, Selasa (30/5/2023).

Anies menyebut, kekhawatiran yang diungkapkan tersebut mulai dari kekhawatiran kriminalisasai, kekhawatiran tidak netralnya penyelenggaraan pemilu, juga kekhawatiran tentang caleg-caleg yang mungkin mendapat perlakuan tidak fair.

Baca Juga: Jusuf Kalla Tanggapi Soal Cawe-Cawe Politik Presiden Jokowi Jelang Pemilu 2024

“Partai-partai yang dapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang mendapat perlakuan tidak fair, kemudian juga potensi terjadinya kecurangan, yang semua itu dikhawatirkan muncul akibat adanya pernyataan bahwa tidak netral dan cawe-cawe.”

“Nah, kami berharap kekhawatiran-kekhawatiran yang tadi diungkapkan itu tidak benar,” ungkapnya.

Ia berharap agar itu hanya kekhawatiran saja dan dalam kenyataannya ia berharap pemilu tetap seperti semula, pilpres tetap seperti semula.

Harapan lain adalah setiap partai punya hak yang sama untuk mencalonkan dan setiap caleg mempunyai hak yang sama untuk berkampanye dan mendapatkan perlakuan yang sama. 

“Begitu pula dengan setiap capres, memiliki hak yang sama, penyelenggara juga melakukan ini dengan baik dan netral.”

“Jadi, kami berharap bahwa kekhawatiran-kekhawatiran itu tidak benar dan justru yang terjadi adalah pelaksanaan yang sesuai dengan prinsip demokrasi, jujur, adil,” harapnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat, untuk bersama-sama menyambut pesta demokrasi ini sebagai bagian untuk memastikan bahwa masa depan bangsa kita setahap demi setahap terus makin baik.


Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tetap akan cawe-cawe pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Namun, dia menyebut, cawe-cawe atau mencampuri urusan kontestasi politik ini dalam arti yang positif.

Cawe-cawe yang dimaksud, menurut Jokowi, tentu masih dalam koridor aturan dan tidak akan melanggar undang-undang.

"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang," kata Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi media massa nasional di Istana, Jakarta, Senin (29/5/2023) sore.

"Tolong dipahami ini demi kepentingan nasional, memilih pemimpin pada 2024 sangat krusial penting sekali, harus tepat dan benar,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu.

Baca Juga: Jokowi: Pilpres 2024 Krusial, Saya Cawe-cawe Tidak akan Netral

Jokowi menerangkan, pemilihan presiden dan wakil presiden 2024-2029 menjadi krusial karena Indonesia membutuhkan pemimpin yang bisa menjadikan negara maju pada 2030.

Oleh karena itu, kebijakan dan strategi kepemimpinan berikutnya akan menjadi penentu Indonesia untuk menjadi negara maju atau tidak.

"Karena itu saya cawe-cawe. Saya tidak akan netral karena ini kepentingan nasional," katanya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x