Kompas TV nasional rumah pemilu

PDIP Tanggapi Isu Nasaruddin Umar Jadi Bacawapres Ganjar: Tokoh yang Menyejukkan

Kompas.tv - 21 Mei 2023, 13:25 WIB
pdip-tanggapi-isu-nasaruddin-umar-jadi-bacawapres-ganjar-tokoh-yang-menyejukkan
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers pengumuman paslon Pilkada 2020, Rabu (2/9/2020). (Sumber: Dokumen DPP PDI-P/Kompas.com)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto buka suara terkait isu Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar akan menjadi pendamping bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo.

"Beliau kita lihat sebagai tokoh yang menyejukkan, sebagai tokoh yang juga punya rekam jejak kepemimpinan yang tidak diragukan dalam membangun Indonesia ke depan," kata Hasto, Sabtu (20/5/2023), sebagaimana dilaporkan jurnalis Kompas TV Leo Taufik dan Yohan.

"Karena belajar dari suatu paduan bapak Presiden Jokowi dan Bapak Kyai Haji Ma'ruf Amin maka apa yang terjadi itu menggambarkan suatu perpaduan kepemimpinan yang baik," sambungnya.

Hasto pun memastikan partainya akan berdialog dengan partai koalisi serta Presiden Jokowi sebelum menentukan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar.

"Bapak Jokowi telah menyebut tujuh nama, Bu Mega ada tambahan tiga nama dan seluruh nama-nama tersebut akan diolah secara khusus dengan memperhatikan banyak aspek, dipilih agar menjadi satu kesatuan pemimpin yang bijaksana dan baik," terangnya.

Baca Juga: Nasaruddin Umar soal Jadi Bakal Cawapres Ganjar: Saya Lebih Enjoy Jadi Pelayan Umat

Ia mengungkapkan, PDIP masih melakukan penjajakan serta analisis mendalam terhadap para tokoh yang diusulkan untuk jadi bacawapres Ganjar.

Oleh karena itu, kata Hasto, pihaknya belum bisa mengumumkan siapa bacawapres yang akan diusung bersama Gubernur Jawa Tengah itu.

Ia juga memberi sinyal bahwa deklarasi bacawapres akan dilakukan beberapa hari usai partainya mencapai kesepakatan dalam dialog bersama partai pendukung dan Presiden Jokowi.

"Ketika pak Ganjar diputuskan untuk deklarasi itu pemberitahuannya baru beberapa hari sebelumnya," terangnya.

"Karena ini baru proses penjajakan dan baru proses untuk melakukan analisis secara mendalam rekam jejaknya, kepemimpinannya, dan tanggung jawabnya, dan juga aspek terkait pemenangan Pemilu 2024, maka mohon maaf cara segala sesuatunya dilakukan secara tertutup," jelasnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x