Kompas TV nasional rumah pemilu

Sanggah Politikus PDIP, Wasekjen Nasdem: Kita Ingin Presiden Anies Lanjutkan Program Jokowi

Kompas.tv - 2 Februari 2023, 07:20 WIB
sanggah-politikus-pdip-wasekjen-nasdem-kita-ingin-presiden-anies-lanjutkan-program-jokowi
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat dalam Satu Meja The Forum, Rabu (1/2/2023) mengaku tidak yakin Anies Baswedan bersedia melanjutkan yang telah dilakukan oleh Jokowi. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat mengaku pihaknya tidak yakin Anies Baswedan sebagai calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan bersedia melanjutkan yang telah dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (1/2/2023), Dajrot mengatakan, reshuffle atau perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

“Itu (reshuffle) hak prerogatif Pak Jokowi. Kami menyuarakan saja, karena kami tidak yakin yang dideklarasikan oleh Partai Nasdem mau melanjutkan, bersedia melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi,” tuturnya.

Padahal, lanjut Djarot, pihaknya ingin agar apa yang sudah dilakukan oleh Jokowi saat ini dilanjutkan.

Ia menuturkan, pada prinsipnya PDI Perjuangan sama dengan Partai Nasdem dan partai pendukung pemerintah lainnya, yakni mengawal dan mengamankan pemerintahan Jokowi sampai 2024.

Baca Juga: Apa Isi Perjanjian Politik Anies dengan Prabowo yang Kini Ada di Sufmi Dasco?

Tapi, bagi PDI Perjuangan tidak cukup hanya sampai di situ, melainkan juga bagaimana memastikan bahwa program-program Jokowi dilanjutkan oleh siapa pun yang menjadi presidennya.

“Karena Oktober Partai Nasdem sudah men-declare, akhirnya kita bertanya-tanya dong.”

“Pak Jokowi berkali-kali ngomong bahwa kita itu sebaiknya tidak grusa-grusu untuk mencalonkan, tidak cepat-cepatlah, ditimbang dengan baik,” lanjutnya.

Ia mengaku bisa memahami jika Jokowi menginginkan semua menteri dalam kabinet fokus menyelesaikan tugas mereka tanpa ada tarik menarik dengan pencapresan.

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengatakan, meski mendeklarasikan perubahan, Nasdem tetap berharap Anies melanjutkan program Jokowi.

“Waktu mendeklarasikan Anies, Pak Surya (Paloh) mengatakan tegas, bisa dicek, ‘Kita ingin Presiden Anies melanjutkan kepemimpinan, program-program pembangunan Pak Jokowi, yang kita sama-sama menyusunnya’,” kata dia menirukan pernyataan Surya Paloh.

“Restorasi itu artinya melanjutkan yang baik dan memperbaiki sana sini, dan itu biasa saja, seperti hidup manusia juga, ada perubahan.”

Hal-hal yang nantinya akan dilanjutkan jika Anies menjadi presiden, lanjut Hermawi, di antaranya kesepakatan-kesepakatan yang diambil di DPR.

Misalnya, ada organisasi yang sudah dilarang oleh pemerintahan Jokowi, nantinya tetap akan dilarang.

“Nasdem ini dari 2014 merupakan bagian penting dari koalisi Jokowi, kita juga pengusung utama, jadi kita juga tidak ingin merusak bagian dari pekerjaan kita.”

“IKN kita lanjutkan, karena itu bagian dari undang-undangnya Nasdem ikut membuat. Kontinuitas pembangunan ibu kota negara bagian dari komitmen kita,” tuturnya.

Penjelasan Hermawi tersebut dikuatkan oleh Sudirman Said, anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, yang menyebut tidak boleh menyamakan perubahan dengan pembubaran.

“Tidak boleh menyederhanakan perubahan itu seolah-olah pembubaran yang ada. Perubahan itu konotasinya positif, artinya berisi perbaikan. Nuansa perbaikan, penyempurnaan,” kata Sudirman.

Bahkan, kata dia, pihaknya juga mulai menyusun matriks untuk menyusun kebijakan mana saja yang akan dilanjutkan dan mana yang akan diperbaiki.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Tak Ada Upaya Jegal Anies Maju Pilpres, Karena Penyelidikan Formula E

“Mana kebijakan, program yang betul-betul harus dilanjutkan, kemudian mana yang harus diperbaiki atau disempurnakan.”

“Tapi juga ada kelompok-kelompok mana yang harus dilahirkan kebijakan baru. Tidak ada niat membubarkan apa yang ada, apalagi yang baik-baik,” ulangnya.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x