"Saya ikut iring-iringan di belakang atas izin dari suami saya. Jadi bukan kendaraan yang sengaja masuk atau menerobos rombongan," kata dia.
Terkait pelat mobil sedan Audi A8 yang diduga disebut polisi bodong, Nur tidak tahu.
"Mobil itu punya suami, jadi saya tidak tahu menahu. Waktu itu saya dipinjemi mobil itu karena mobil saya lagi di bengkel. Kalau untuk pelat nomor mobilnya, gimana itu saya enggak tahu sama sekali, yang tahu suami saya," ungkapnya.
Baca Juga: Jerit Keluarga Selvi, Korban Tabrak Lari Diduga Rombongan Pejabat Dikawal Polisi, Minta Usut Pelaku
Hal serupa diungkapkan sopir sedan mewah Audi tersebut yang bernama, Sugeng Guruh, yang mengaku tidak tahu soal pelat mobil itu bodong.
"Tidak sopan kalau saya tanyakan ini mobilnya bodong atau enggak, ini pelat nomornya palsu atau enggak, kan itu enggak mungkin saya tanyakan. Tugas saya hanya mengendarai mobil tersebut," sambung Sugeng.
Selain itu, ia juga mengaku tidak menabrak Selvi
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menyebut kasus tabrak lari diduga dilakukan pejabat polisi saat motor mahasiswi Selvi Amelia Nuraini melntas adalah mobil mewah berjenis Audi A8. Lokasi kejadian di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1) akhir pekan lalu.
AKBP Doni juga menyebut, kasus diduga polisi tabrak lari tersebut, menyebut bahwa mobil Audi A8 tersebut memaksa masuk iring-iringan polisi dan disebut penyusup.
Adapun Sugeng selaku sopir Audi A8 membantah tuduhan itu.
Dia mengakui melintas di lokasi kejadian dan melihat Selvi yang sedang mengendarai sepeda motor oleng usai menabrak angkot.
Namun, Sugeng sama sekali tidak menabrak Selvi karena dia langsung menghindar.
Sugeng juga membantah dia menerobos masuk iring-iringan mobil polisi. Sugeng berani masuk ke konvoi mobil polisi atas izin bosnya yang merupakan anggota polisi.
Sumber : Kompas TV/Tribun jabar/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.