Kompas TV nasional update

Ada 9 Korban 'Serial Killer' di Bekasi hingga Garut, Satu Kerangka Masih Dicari Polisi

Kompas.tv - 20 Januari 2023, 07:31 WIB
ada-9-korban-serial-killer-di-bekasi-hingga-garut-satu-kerangka-masih-dicari-polisi
Polisi membongkar tiga lokasi kerangka terkait kasus pembunuhan berantai Wowon Cs di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (19/1/2023). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Gading Persada

Kedua, ada dua kerangka jenazah dalam satu lubang yang diduga bernama Noneng dan Wiwin. Ketiga, ada satu kerangka yang diduga atas nama Farida.

Berdasarkan pemeriksaan, Wowon mengaku ada satu kerangka lain. Penyidik pun masih menelusuri keberadaan satu kerangka korban tersebut.

Baca Juga: Terungkap! Satu Keluarga di Bekasi Ternyata Diracun dengan Pestisida

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menjelaskan, para korban dimakamkan di lingkungan rumah tersangka. Ada yang dikubur di dalam rumah, di samping toilet. 

"Yang menyedihkan di salah satu rumah tersangka sudah disiapkan lubang baru yang sama pesis dengan TKP di Bekasi. Siapa yang jadi korban berikutnya ini sedang kami selidiki," ujar Kombes Hengki.

Sementara itu, korban di Garut tidak disebutkan identitasnya oleh polisi. Jenazah korban ditemukan oleh masyarakat setelah dibuang ke laut oleh pelaku. Korban pun dimakamkan dengan wajar oleh warga.

Fadil menerangkan, para pelaku memberikan janji kepada orang lain untuk bisa cepat kaya. Saat korban yang tak kunjung kaya menagih janji, pelaku lantas menghabisi nyawa korban.

Baca Juga: 9 Orang Jadi Korban Pembunuhan Pelaku Peracun Sekeluarga di Bekasi, Termasuk Balita 2 Tahun

Pelaku Wowon menganggap bahwa keluarganya menjadi orang yang berbahaya karena mengetahui kejahatan yang ia lakukan.

Oleh karena itu, Wowon meracun keluarganya sendiri di Bekasi, termasuk adiknya yang juga pelaku kejahatan, menggunakan racun pestisida. 

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Irjen Fadil.

"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain," ucapnya.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x