Kompas TV nasional kriminal

Dua Minggu Penculikan Malika di Jakarta Pusat Masih Misterius, Polisi Bentuk Tim Gabungan Khusus

Kompas.tv - 23 Desember 2022, 06:35 WIB
dua-minggu-penculikan-malika-di-jakarta-pusat-masih-misterius-polisi-bentuk-tim-gabungan-khusus
Foto Malika Anastasya, anak perempuan korban penculikan di Jalan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, yang hilang sejak 7 Desember 2022. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi membentuk tim gabungan khusus untuk melacak keberadaan Malika Anastasya, anak perempuan berusia 6 tahun yang diduga diculik di Jakarta Pusat sejak dua minggu lalu.

Menurut Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona, tim gabungan khusus tersebut telah menyusuri daerah yang dilalui korban dan terduga pelaku saat mengendarai bajaj serta memeriksa CCTV di sekitarnya.

"Tim sudah turun ke lapangan mulai dari titik start sampai dengan jalur di mana sopir bajaj itu menurunkan (terduga pelaku dan korban -red), begitu juga dengan keberadaan kemungkinan adanya CCTV, baik yang dimiliki oleh pemerintah atau pun CCTV yang dimiliki oleh masing-masing pribadi rumah atau gedung di dalam lintasan tersebut," kata Patar, Rabu (21/12/2022) dipantau dari cuplikan program Kompas Pagi di Kompas TV.

Patar mengatakan bahwa dalam dua bulan terakhir, terduga pelaku sering berada di Jalan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

"Berdasarkan keterangan keluarga korban dalam waktu dua bulan terakhir memang sering di Jalan Gunung Sahari," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Temukan Sopir Bajaj yang Bawa Terduga Pelaku Penculikan Anak di Jakarta Pusat dan Korbannya

Dugaan penculikan Malika telah dilaporkan oleh pihak keluarga ke Polsek Sawah Besar pada 9 Desember 2022. Ayah dan ibu Malika, Oni, mengaku mengenal pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung.

Ayah Malika, Tunggal, mengatakan, polisi telah mengirimkan ciri-ciri berupa sketsa pelaku untuk dikonfirmasi oleh pihak keluarga.

"Setelah polisi mencari-cari keberadaan si pelaku atau pun si korban, akhirnya membuahkan hasil seperti ciri-ciri foto si pelaku pernah dikirim ke saya atau pihak keluarga untuk menganalisis pelaku," ujarnya.


Kini hampir dua minggu penculikan anak perempuan di Sawah Besar itu dilaporkan, Polisi masih kesulitan menemukan korban dan terduga pelaku. Selain tidak memiliki tempat tinggal dan kerabat, polisi menyebut pelaku juga tidak menggunakan telepon seluler.

Sebelumnya, polisi telah memeriksa tiga saksi, termasuk sopir bajaj yang ditumpangi oleh korban dan terduga pelaku setelah membeli ayam goreng.

Baca Juga: Bajaj Berhenti di Stasiun, Polisi Duga Pelaku Penculikan Anak di Jakarta Bawa Korban ke Luar Kota

"Pengemudi bajaj sudah kami temukan, menurut pengakuan, terakhir diturunkan, setelah dari TKP tempat membeli ayam itu, diturunkan di dekat stasiun kota," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, Senin (19/12).

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, aksi penculikan anak perempuan di Jakarta Pusat itu terekam CCTV yang berada di lingkungan rumah korban di kawasan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Oni, ibu korban penculikan, menceritakan, anaknya yang berusia 6 tahun itu diculik menggunakan bajaj ketika dia sedang bekerja.

Ia mengatakan, pada 7 Desember 2022, pelaku datang dari arah Kemayoran dan singgah ke warung kecilnya yang sedang dijaga sang anak sulung atau kakak Malika.

“Dia (pelaku) dari arah Kemayoran, datang ke warung saya. Posisi warung saya waktu itu anak saya yang nunggu, kalau saya kan kerja," kata Oni dilansir dari cuplikan Kompas Petang Kompas TV, Sabtu (17/12).

Baca Juga: Ibu Korban Penculikan Menggunakan Bajaj di Jakarta Pusat Memohon Polisi Percepat Pencarian Anaknya

Pelaku kemudian berdalih ingin membeli nasi di warung milik keluarga korban. Namun, anak sulung Oni mengaku tak memiliki beras. Pelaku kemudian memintanya untuk membeli beras dan memasak.

“Anak saya beli (beras) ke seberang, terus disuruh masak. Dia ngomong, ‘Mau beli ayam chicken, kita makan bareng-bareng di sini’. Sambil bilang ayam chicken, dia nyolek anak saya yang kecil, ‘Dek mau ikut nggak?’ gitu,” ungkap Oni.

Ternyata, korban mengikuti pelaku. Anak sulungnya yang melihat pun melapor ke sang ayah. Namun, suami Oni membiarkannya.

“Suami saya bilang, ‘Paling beli ayam chicken, nanti juga pulang. Kan biasanya seperti itu,’” tutur Oni menirukan perkataan suaminya.

Sorenya, hingga Oni pulang kerja, anak perempuannya ternyata belum kembali. Dia lantas meminta suaminya untuk mencari. Namun, nihil. Anaknya tak kunjung pulang. 

Dua hari kemudian, yakni pada 9 Desember 2022, ia melaporkan penculikan anak di Jakarta Pusat itu kepada polisi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x