Kompas TV nasional peristiwa

MUI dan Forum Komunitas Hijau Ajak Tokoh Lintas Agama Bersinergi Jaga Kelestarian Lingkungan

Kompas.tv - 12 Desember 2022, 13:14 WIB
mui-dan-forum-komunitas-hijau-ajak-tokoh-lintas-agama-bersinergi-jaga-kelestarian-lingkungan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Komunitas Hijau (FKH) mengajak tokoh-tokoh lintas agama untuk beresinergi dalam menjaga kelestarian lingkungan, Minggu (11/12) di Depok, Jawa Barat. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Iman Firdaus

DEPOK, KOMPAS.TV - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Komunitas Hijau (FKH) mengajak tokoh-tokoh lintas agama untuk beresinergi dalam menjaga kelestarian lingkungan dalam acara bertajuk "Refleksi Akhir Tahun Dialog Tokoh Lintas Agama untuk Tata Ruang dan Lingkungan yang Sehat," pada Minggu (11/12/2022).

"Merawat bumi juga mandat konstitusi. Pada saat ini, bersama tokoh lintas agama, ada kesepakatan bersama, penting rawat bumi dan memperhatikan lingkungan hidup," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Pusat (PP) MUI, Abdul Manan, di Joglo Nusantara, Pengasinan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (11/12).

Menurut Manan, menjaga kelestarian alam merupakan tanggung jawab agama, konstitusi, dan semua pihak.

Ia manambahkan, energi yang dikelola pemerintah harus memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk masyarakat, termasuk pengelolaan hutan. Ia mengatakan, sebagaimana telah dijelaskan di dalam konstitusi, bumi dan alam dikuasai negara dan sebesar-besarnya untuk rakyat. 

"Jangan sampai, negara kalah dengan pemodal, bagaimana ada tumpang tindih tata ruang dan lainnya. Untuk itu, saatnya kita bergerak di  tingkat praktis untuk  merawat lingkungan hidup," katanya. 

Baca Juga: Disebut Sebabkan Pengungsi Gunung Semeru Trauma, Ini Dampak Hujan Abu bagi Lingkungan dan Kesehatan

Senada, Koordinator FKH Depok Heri Syarifudin berharap agar kerukunan umat beragama dapat menjadikan masalah kelestarian lingkungan sebagai isu bersama. Menurutnya, semua agama memiliki kesamaan dalam kepedulian menjaga kelestarian alam. 

"Semoga agama bisa ambil etika dan peradaban di depan, sebab  hari ini dinilai sangat jauh. Harapannya agama punya tempat strategis, menjadi mekanikal di dunia yang harus diselesaikan," kata Heri. 


Ia berharap dialog lintas agama terkait kelestarian lingkungan itu bisa ditindaklanjuti di masa mendatang dengan bekerjasama dengan para aktivis dan pegiat lingkungan. 

"Harapannya bisa memberikan panduan praktis dan teknis untuk khutbah di masjid atau tempat ibadah lainnya. Adanya rekayasa sosial kembali agama dan etik ini," lanjut dia. 

Selain itu, pertemuan tokoh lintas agama yang diprakarsai oleh MUI itu juga diapresiasi oleh mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia Sarwono Kusuma Atmaji. Menurutnya, pertemuan tersebut menjadi titik awal dalam menyebarkan bibit-bibit kesadaran menjaga kelestarian lingkungan di tengah masyarakat.

"Ke depan agar terasa ada semacam kultur baru dan kita sebarkan bibit yang berawal dari pertemuan ini. Ada fokus perhatian apa yang ingin diperlihatkan, jangan sampai institusi terlihat besar dan alami keruntuhan dimana-mana," ujarnya.

Baca Juga: Becak Listrik Layani Tamu Muktamar Muhammadiyah di Solo Sekaligus Kampanye Sadar Lingkungan

Sarwono mengungkapkan, peran tokoh lintas agama dalam usaha melestarikan alam harus menjadi kesepakatan bersama. 

Di sisi lain, tokoh Buddhis Indonesia, Bante Mahasupo Mahatera, mengatakan bahwa di dalam agama Buddha juga diajarkan tentang menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Ia juga menyampaikan komitmennya dalam upaya menjaga kelestarian alam.

Menurutnya, para leluhur mengajarkan kearifan melalui penghormatan dan pemuliaan pada pepohonan. Namun, kata dia, pelabelan musyrik dan adanya motif ekonomi menghapus tradisi tersebut.

"Tentu, nilai-nilai agama ini mengajarkan untuk melestarikan alam, menjaga hutan agar kehidupan berlangsung dengan baik. Terlebih lagi, bisa didukung dengan kontitusi negara untuk menjaga konservasi alam," jelasnya. 


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x