Kompas TV nasional sosial

6 Gejala Kebanyakan Minum Kopi, dari Haid Tidak Lancar hingga Masalah Kecemasan

Kompas.tv - 6 Desember 2022, 19:06 WIB
6-gejala-kebanyakan-minum-kopi-dari-haid-tidak-lancar-hingga-masalah-kecemasan
Ilustrasi - kopi Ilustrasi. Asupan kafein yang berlebihan dapat menimbulkan gejala tertentu yang berarti Anda sebaiknya mengurangi konsumsi kopi. (Sumber: Getty Images/Kannika2013)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV -  Asupan kafein dinilai berkontribusi meningkatkan semangat menjalani hari. Tapi kebanyakan minum kopi menimbulkan gejala bervariasi dan menyerupai gangguan kesehatan.

Saat asupan kafein berlebihan, gejala tertentu bisa timbul yang menjadi pertanda Anda sebaiknya mengurangi konsumsi kopi.

Melansir Kompas.com, ahli gizi sekaligus pendiri Louloudi Nutrition Amerika Serikat (AS), Annamaria Louloudis menyebut toleransi kafein per orang berbeda.

Ahli gizi Kylie Ivanir menyarankan batas asupan kafein sekitar 400 miligram per hari, atau sekitar tiga hingga lima cangkir kopi, pada orang dewasa.

Individu yang memiliki kondisi tertentu disarankan untuk lebih memerhatikan konsumsi kafein, di antaranya adalah wanita hamil dan orang yang memiliki hipertensi.

Lalu, apa saja gejala yang bisa menunjukkan bahwa Anda terlalu banyak asupan kafein dan disarankan mengurangi konsumsi kopi. Berikut gejala-gejala kebanyakan ngopi yang mesti diperhatikan.

  1. Haid tidak lancar

Terlalu banyak minum kopi dapat memengaruhi siklus menstruasi atau haid. Apalagi jika orang cenderung minum kopi di pagi hari untuk menekan nafsu makan.

Baca Juga: Bolehkah Minum Kopi selepas Bangun Tidur? Ketahui Waktu yang Tepat Menikmati Kopi

"Tanda bahwa kita terlalu banyak minum kopi adalah ketidakteraturan haid, khususnya tidak mendapatkan siklus bulanan," kata Abby Vichill, ahli diet di FWDfuel Sports Nutrition.

Vichill menjelaskan, jika seseorang “mengganti” sarapan dengan minum kopi, kortisol yang terpompa keluar akan lebih tinggi saat tubuh kurang memiliki gula darah karena tidak sarapan.

"Ketika tubuh merasakan tingkat kortisol yang tinggi, otak akan memberi sinyal kepada tubuh bahwa tubuh dalam keadaan bahaya dan akan mematikan reproduksi dalam upaya untuk tidak menempatkan janin yang sedang tumbuh dalam lingkungan yang tertekan," imbuh dia.

2. Sakit asam lambung

Asupan kafein dapat memicu gejala-gejala yang disebabkan naiknya asam lambung. Pasalnya, kafein bekerja dengan mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, kemudian menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan.

"Asupan kopi, teh, dan soda (minuman berkafein) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala asam lambung," kata Annamaria Louloudis.

3. Insomnia atau susah tidur

Asupan kafein berlebihan dapat memengaruhi kondisi susah tidur dan gangguan tidur seperti insomnia. 

"Karena kandungan kafeinnya yang tinggi, konsumsi kopi enam jam, atau kurang, sebelum tidur telah dikaitkan dengan efek mengganggu tidur dan peningkatan insomnia," kata Louloudis.

Selain mengurangi asupan kafein, gejala susah tidur dapat diatasi dengan cara mengubah kebiasaan minum kopi menjadi lebih awal, pagi hari atau siang hari.

4. Masalah kecemasan

Konsumsi kopi yang terlalu tinggi bisa menyebabkan meningkatnya gejala kecemasan, seperti jantung berdebar-debar, gemetar, sakit kepala, dan insomnia.

"Orang yang sudah hidup dengan gangguan kecemasan sangat sensitif terhadap efek negatif kafein ini," kata Louloudis.

5. Bertambahnya berat badan

Asupan kafein dapat menimbulkan sensasi kenyang dalam tubuh. Efek negatifnya, seseorang bisa jadi lupa makan karena sensasi kenyang akibat minum kopi.

Setelah sensasi kenyang itu hilang, tubuh akan merasa kelaparang dengan perut yang kosong. Hal ini pun dapat menyebabkan seseorang makan berlebihan, sesuatu yang tidak baik bagi kesehatan.

6. Muncul gejala-gejala yang memengaruhi kehidupan

Terlalu banyak kopi pun dapat menyebabkan gejala-gejala yang memengaruhi hidup sehari-hari. Gejala-gejala tersebut dapat memengaruhi kualitas hidup dan mengganggu produktivitas.

Terlalu banyak minum kopi dapat menimbulkan gejala-gejala seperti sakit kepala, penurunan energi, kewaspadaan yang menurun, suasana hati yang tertekan, bahkan gejala seperti flu.

Baca Juga: Tersangka Peracun Keluarga di Magelang Mengaku Belajar dari Kasus Kopi Sianida Mirna


 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x